logo Kompas.id
UtamaKonsep Kota Mandiri yang...
Iklan

Konsep Kota Mandiri yang Melenceng

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8gU3u-ErkaRrFN9a5IY2r35slOc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190111_KRL_D_web_1547210458.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kereta KRL commuter line tujuan Stasiun Rangkas Bitung sesaat setelah meninggalkan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018). KRL commuter line menjadi salah satu moda transportasi umum yang diminati masyarakat dan menunjang mobilitas kaum urban Jakarta dan sekitarnya.

Pukul 04.30, Patricia Wijaya (24) harus berangkat kerja dari rumahnya di daerah Tigaraksa, Tangerang, Banten. Jarak dari rumah ke kantornya di kawasan Grogol, Jakarta sekitar 51 kilometer. Kira-kira butuh waktu 2-3 jam perjalanan dengan bus umum. Bahkan, jika ada kecelakaan atau perbaikan jalan di Tol Tangerang-Jakarta, ia bisa menghabiskan waktu 5 jam di jalan.

”Waktu pulang juga selama itu. Pernah sampai rumah pukul 11 malam karena lama menunggu bus yang kosong. Mending menunggu bus lama daripada harus berdiri. Capek. Saya sampai enggak punya malu kalau rebutan naik bus. Kalau enggak rebutan, saya enggak akan dapat (bangku). Kadang ya egois juga kalau ada ibu hamil atau orangtua,” kata Patricia yang sudah menjadi pelaju Tangerang-Jakarta selama empat tahun.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000