JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum memperbarui format segmen keempat debat presidensial kedua yang akan digelar pada 17 Februari. Format baru tersebut disiapkan dengan menampilkan cuplikan film tentang tema debat yang nantinya ditanggapi kedua pasang kandidat.
Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU menyampaikan, pemutaran cuplikan film merupakan salah satu terobosan baru dari KPU. Konten ini melengkapi konten lain dalam debat dengan tema debat ialah energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
”Segmen keempat nanti kami akan putar film dengan tema infrastruktur atau lainnya secara acak. Nantinya kandidat diminta menanggapi film yang ditayangkan, kemudian ada tanya jawab,” ujar Arief seusai rapat persiapan debat kedua dengan kedua tim kampanye, moderator, dan media penyelenggara, di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Arief menjelaskan, konten film itu dibuat para panelis yang ditunjuk KPU dari lata belakang akademisi dan aktivis. Cuplikan film berdurasi 30 detik hingga 1 menit tersebut juga akan menjadi pengganti pertanyaan agar tidak monoton. Total durasi pada segmen keempat adalah 16 menit.
Arief menegaskan, format baru pada segmen keempat tersebut membuat peran moderator menjadi sangat signifikan. Hal ini karena kedua kandidat akan saling menanggapi dan mengeksplorasi jawaban tanpa dibatasi waktu secara detail. ”Panelis tidak bertanya, tetapi moderator akan memegang kendali pada segmen keempat,” katanya.
Debat presidensial kedua akan dipandu dua moderator, yakni jurnalis Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro. Adapun peserta debat hanya diikuti kedua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Tommy menyebutkan, format baru pada segmen keempat diharapkan dapat membuat suasana debat semakin cair dan berisi. Tommy dan Anisha juga menegaskan telah siap mengontrol jalannya debat secara netral dan berimbang.
”Kontrol saat debat kedua nanti ada di tangan kami berdua. Jadi, kami harus pastikan salah satu capres tidak ada yang terlalu mendominasi,” ujar Tommy.
Pakta integritas
Selain membahas format baru debat, rapat tersebut juga membahas pertanyaan yang akan mulai disusun para panelis. Namun, sebelumnya, KPU akan mengadakan pertemuan dengan kedelapan panelis dan moderator untuk menandatangani pakta integritas agar tidak membocorkan pertanyaan kepada pihak mana pun kecuali KPU.
”Jumat malam atau Sabtu, moderator dan panelis akan merumuskan narasi soal-soal yang akan disampaikan pada saat debat. Karena ini rahasia, panelis dan moderator akan menandatangani pakta integritas agar tidak membocorkan rumusan atau narasi pertanyaan kepada pihak luar,” ucapnya.
Delapan orang akan menjadi panelis pada debat kedua. Enam panelis berlatar belakang akademisi dan dua lainnya aktivis.
Panelis berlatar belakang akademisi adalah Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Joni Hermana, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, pakar lingkungan hidup Universitas Diponegoro (Undip) Sudharto P Hadi, pakar energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ahmad Agus Setiawan, pakar pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwandy Arif, serta pakar hukum lingkungan Universitas Airlangga (Unair) Suparto Wijoyo.
Sementara dua panelis berlatar belakang aktivis adalah Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati serta Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA) Dewi Kartika.
Wakil Direktur Bidang Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Lukman Edy, menyatakan mendukung semua kebijakan KPU dalam perumusan debat kedua. Namun, dia menyayangkan KPU yang tidak mengakomodasi usulan dari TKN agar melibatkan akademisi dari wilayah Indonesia timur untuk menjadi panelis.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, menuturkan, pihaknya menyetujui adanya penandatanganan pakta integritas bagi moderator dan panelis.
”Penandatanganan pakta integritas ini penting agar publik tahu mereka bekerja menjaga reputasi negara,” ujarnya.