JAYAPURA, KOMPAS — Kasus demam berdarah dengue terus bertambah di Provinsi Papua hingga Februari ini. Saat ini tercatat 101 kasus DBD yang tersebar di tujuh kabupaten/kota. Dari kasus-kasus itu, dua pasien meninggal.
Kepala Bidang Pencegahan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum di Jayapura, Kamis (7/2/2019), mengatakan, tujuh kabupaten/kota yang memiliki kasus DBD adalah Asmat (8 kasus), Merauke (17 kasus), Mimika (8 kasus), Kota Jayapura (19 kasus), Sarmi (1 kasus), Nabire (8 kasus), dan Biak Numfor (40 kasus).
Adapun dua korban yang meninggal berasal dari Biak Numfor. Sebelumnya, hingga akhir Januari, jumlah kasus DBD di Papua mencapai 70 kasus yang tersebar di enam daerah, yakni Asmat, Merauke, Boven Digoel, Kota Jayapura, Nabire, dan Biak Numfor.
”Kabupaten Biak Numfor dan Kota Jayapura mengalami kenaikan cukup signifikan dalam jumlah kasus DBD hingga Februari. Pada akhir Januari lalu terdapat 25 kasus DBD di Biak serta 2 kasus di Kota Jayapura. Kini, di Biak tercatat 40 kasus dan di Kota Jayapura 19 kasus,” ujar Aaron.
Ia menuturkan, Dinas Kesehatan Papua selalu memonitor perkembangan kasus DBD dan telah mengirim surat edaran ke jajaran dinas kesehatan di tujuh kabupaten/kota tersebut. Surat itu berisi imbauan kepada pemerintah daerah untuk mengajak masyarakat proaktif dalam pemberantasan sarang nyamuk dan langkah-langkah pencegahan lainnya.
Dinas Kesehatan Papua juga telah bekerja sama dengan TNI untuk penyediaan pesawat Hercules. Tim medis akan menggunakan pesawat itu untuk membawa cairan pengasapan (fogging) ke wilayah-wilayah merebaknya kasus DBD. ”Bupati Merauke dan Biak Numfor telah mengeluarkan instruksi bagi jajaran dinas kesehatan agar segera menindaklanjuti meningkatnya kasus DBD,” ujar Aaron.
Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan telah memberikan bantuan 10 dus alat untuk diagnosis penyakit DBD (rapid diagnostic test/RDT) ke Provinsi Papua. Satu dus berisi 10 buah RDT. ”Alat ini sangat berguna untuk mendeteksi lebih cepat warga yang terkena DBD. Kami telah mengirimkan ke tujuh daerah di Papua yang terserang DBD saat ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Biak Numfor Wimfried Agaki mengatakan, pihaknya telah mengerahkan semua tenaga medis untuk mengatasi merebaknya DBD di daerah itu. ”Apabila ada temuan kasus DBD di distrik (setingkat kecamatan) atau kampung, tim kesehatan segera turun ke lokasi untuk menanganinya secepat mungkin,” kata Wimfried.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke Inge Silvia mengatakan, pihaknya menggandeng media massa setempat untuk menyosialisasikan secara rutin tentang langkah-langkah pencegahan DBD bagi masyarakat. ”Kami juga berkoordinasi dengan bupati hingga kepala kampung untuk memantau kasus DBD,” katanya.