logo Kompas.id
UtamaTeh Wasgitel, ”Moci”, dan...
Iklan

Teh Wasgitel, ”Moci”, dan Filosofi ”Jakwir Cetem”

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K06WlT6le1JpzQaFEG2Dz0U2cos=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2FTeh-Poci-Tegal_1549021761.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Pengunjung memesan teh poci di salah satu warung lesehan di Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (30/1/2019). Moci atau meminum teh poci telah lama menjadi tradisi warga Tegal.

Meski zaman terus berubah, bagi orang Tegal, aroma teh wasgitel tak pernah lekang oleh zaman. Saat teh hangat dituang dari gerabah poci ke dalam cangkir keramik berisi gula batu, di situ biasanya obrolan hangat tanpa sekat segera dimulai. Lebih dari kebiasaan, minum teh dari poci, atau moci, adalah tradisi.

Rintik hujan yang membasahi Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal, Rabu (30/1/2019) malam, tak menghalangi laju Tiko (50) menuju Pondok Lesehan Bu Alfiah. Begitu tiba, ia langsung melirik beberapa camilan yang terhidang, termasuk gorengan tempe hangat di atas piring.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000