Keributan di Mal Libatkan Ojek Daring dan Sekuriti
Oleh
Andy Riza Hidayat
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Satpam dan pengemudi ojek daring bersitegang di depan mal Kasablanka yang menyebabkan kemacetan di Jalan Kasablanka, Tebet, Jakarta, Jumat (15/2/2019), dimediasi dan berakhir damai. Kedua belah pihak diminta menjaga ketertiban umum dan tidak merugikan pengguna jalan.
Mediasi ditengahi Kepala Polsek Tebet Komisaris Besar Rachmat Eko Mulyadi beserta jajarannya. Hadir dalam mediasi perwakilan Mal Kasablanka dan Koordinator Gojek Tebet beserta Satuan Tugas Gojek.
Rachmat mengatakan, hasil mediasi kedua belah pihak sepakat menjalin perdamaian. Pihak petugas keamanan Mal Kasablanka meminta maaf kepada pihak Gojek daring. Sementara Pihak Gojek daring pun meminta maaf kepada pihak satpam Mal Kasablanka.
“Terjadi kesalahpahaman antara sekuriti dan pegemudi ojek daring. Kedua belah pihak sepakat berdamai, ke depan tidak ada lagi keributan serupa yang dapat merugikan ketertiban umum,” kata Rachmat.
Kesepakatan damai tersebut menghasilkan dua catatan untuk kedua belah pihak. Pertama, bagi pihak satpam agar menegur dengan cara baik-baik dan tidak dengan nada kasar maupun dengan cara kekerasan yang menimbulkan efek sakit hati para pengemudi ojek daring. Kedua, pihak para pengemudi ojek daring mematuhi peraturan rambu-rambu lalu lintas dan juga peraturan Mal Kasablanka.
Macet
Kemacetan parah terjadi di Jalan Kasablanka sekitar pukul 10.00 akibat satpam Mal Kasablanka dengan pengemudi ojek daring bersitegang. Predi, petugas keamanan mal Kasablanka mengatakan, seorang pengemudi ojek daring berhenti di depan traffic cone (perangkat pengaturan lalu lintas) pintu masuk.
Oleh sesama rekannya, pengemudi ojek daring diarahkan untuk tidak berada di traffic cone pintu masuk. Pengemudi ojek daring justru masuk ke dalam dengan mendorong motornya dalam keadaan mati.
Ia mengatakan, satpam beberapa kali sudah menegur agar pengemudi ojek daring menuju depan halte Kasablanka. Merasa tak terima ditegur, pengemudi tersebut membentak satpam sehingga terjadi adu mulut. Beberapa satpam yang tak jauh dari lokasi berusaha melerai kedua belah pihak.
Melihat keributan tersebut, pengemudi ojek daring lainnya yang sedang melintas berhenti, begitu pula sejumlah pengemudi ojek daring yang mangkal di dekat halte Kasablanka mendekat ke lokasi kejadian. Penumpukan masa di depan pintu masuk Mal Kasablanka mengakibatkan kemacetan.
Meski kedua belah pihak sempat didamaikan di ruang pos sekuriti Mal Kasablanka, keributan kembali terjadi. Selam 15 menit kemudian sekitar 70 pengemudi ojek daring mendatangi Mal Kasablanka karena mendapat informasi dari grup Whatsapp, terjadi pemukulan pengemudi ojek daring oleh satpam.
Irwan (23), pedagang bakso, dan Fauzan (25) warga yang tinggal tak jauh lokasi keributan mengatakan, melihat seorang pengemudi ojek daring melawan arus lalu lintas menuju menuju pintu masuk Mal Kasablanka dan ditegur oleh petugas satpam. "Awalnya adu mulut, kemudian mereka saling dorong mendorong. Gak lama di sini ramai banget pengendara ojek, 100 lebih mungkin ada," kata Irwan.
Satrio (34), pengemudi ojeng daring yang saat kejadian sedang mangkal di halte Kasablanka mengatakan, seharusnya keributan tak perlu terjadi jika kedua pihak mau berbicara baik-baik.
"Awal kejadian saya tidak memperhatikan, tiba-tiba sudah ramai dan pengemudi ojek daring lainnya sudah berkumpul dan terjadi keributan hingga masuk ke dalam parkiran mal. Beberapa teman juga berusaha untuk melerai agar tidak terjadi keributan yang lebih parah," katanya.
Puput (30) dan Mira (25) karyawan Mal Kasablanka serta beberapa warga sekitar menyayangkan keributan antar satpam dan pengemudi ojek daring karena meresahkan dan mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum. Mereka berharap, tidak terjadi keributan lagi. (AGUIDO ADRI)