Jumlah penumpang kapal laut di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan meningkat sejak harga tiket pesawat melambung. Sebagian warga yang biasa menggunakan moda transportasi udara beralih ke moda transportasi laut dengan pertimbangan lebih ekonomis.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS – Jumlah penumpang kapal laut di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meningkat sejak harga tiket pesawat melambung tinggi. Sebagian warga yang biasa menggunakan moda transportasi udara beralih ke moda transportasi laut dengan pertimbangan lebih ekonomis.
Berdasarkan pantauan di Terminal Penumpang Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Selasa (12/3/2019), puluhan orang terlihat menunggu keberangkatan kapal laut menuju Surabaya, Jawa Timur. Di luar arus mudik Lebaran ataupun arus mudik Natal dan Tahun Baru, jumlahnya terbilang cukup banyak.
Joni Siswanto (52), salah satu calon penumpang kapal tujuan Surabaya, mengatakan, baru tahun ini menggunakan kapal laut untuk mudik. Sebelumnya, ia selalu menggunakan pesawat dari Banjarmasin ke Surabaya.
”Sejak harga tiket pesawat mahal, saya beralih ke kapal laut. Kalau naik pesawat, bisa tekor. Uang jalan dari bos cuma Rp 1,5 juta, bisa-bisa enggak sampai ke rumah di Pacitan,” tutur karyawan perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Tengah itu.
Kalau naik pesawat, bisa tekor. Uang jalan dari bos cuma Rp 1,5 juta
Dalam sebulan, Joni bisa 3-4 kali bolak-balik pulang ke Pacitan. Ia ditugasi merekrut pekerja untuk bekerja di perusahaan kelapa sawit di Kalteng. ”Kalau dari Jawa ke sini (Kalimantan) memang selalu pakai kapal laut,” ujarnya.
Menurut Joni, harga tiket pesawat saat ini sudah di luar jangkauan. Kenaikan harganya hampir dua kali lipat. Harga itu belum termasuk biaya bagasi. ”Kalau naik kapal, paling cuma habis Rp 300.000 per orang. Memang waktu perjalanannya agak lama. Tetapi lebih baik rugi waktu daripada rugi ongkos,” katanya. Ongkos itu, tiga kali lebih rendah dibandingkan harga tiket pesawat.
Hal senada dikemukakan Nurali (40), pekerja di Banjarbaru, Kalsel, yang hendak pulang ke Jepara, Jawa Tengah. Ia memilih naik kapal laut supaya bisa menghemat biaya perjalanan. ”Kalau dihitung-hitung, naik kapal bisa hemat 50 persen dibandingkan naik pesawat,” ujarnya.
Menurut Nurali, ia pulang ke Jepara dua kali dalam setahun. Dan baru kali ini ia naik kapal laut. Sebelumnya, ia selalu naik pesawat dari Banjarmasin ke Semarang.
”Sekarang ini lebih baik naik kapal laut karena ongkosnya lebih murah,” ucapnya.
Superintendent Operasi Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Masruni mengatakan, kenaikan jumlah penumpang cukup signifikan di Pelabuhan Trisakti pada tahun ini. Setelah arus mudik dan arus balik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, penumpang kapal kali ini masih tetap banyak.
”Sekarang, penumpang kapal rata-rata di atas 50 orang. Jumlah itu tidak termasuk sopir dan kernet truk ekspedisi. Sebelumnya, paling hanya 10-20 orang. Bahkan kadang-kadang kosong,” tuturnya.
Menurut Masruni, peningkatan jumlah penumpang kapal laut lebih dari 100 persen tak lepas dari imbas kenaikan harga tiket pesawat pada tahun ini. Akibat harga tiket pesawat mahal, sebagian warga pun beralih ke moda transportasi laut.
Setiap hari, rata-rata ada dua kapal berlayar dari Banjarmasin menuju Surabaya. Pelayaran Banjarmasin-Surabaya ditempuh dalam waktu 18-20 jam. Jika dengan pesawat, Banjarmasin-Surabaya bias ditempuh dalam waktu sejam.
”Sejauh ini, kapasitas terminal penumpang masih sangat memadai karena kapasitas tampungnya mencapai 1.500 orang. Menghadapi lonjakan penumpang, kami terus meningkatkan pelayanan supaya pengguna jasa kapal laut merasa nyaman,” kata Masruni.