Moda Integrasi MRT Fatmawati-Bintaro Belum Tersedia
Oleh
Hendriyo Widi
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Bus Transjakarta, yang direncanakan akan menghubungkan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, dengan Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, belum beroperasi. Hal itu disebabkan perizinan belum selesai.
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menjelaskan, akan ada sejumlah rute bus premium Transjakarta, Royaltrans, yang terintegrasi dengan Stasiun MRT. Sejumlah rute itu, antara lain, Bumi Serpong Damai (BSD)-Bundaran Senayan dan Bintaro-Blok M.
Dua rute Royaltrans ini akan melewati Stasiun MRT Fatmawati. Adapun tarif yang dipatok untuk bus premium ini Rp 20.000. Untuk di kawasan Bintaro, Royaltrans akan melewati Halte Bintaro Trade Center dan Halte Bintaro Xchange (Kompas.com, 27 Maret 2019).
Berdasarkan pantau Kompas, Rabu (27/3/2019), di Halte dekat Bintaro Trade Center, hanya ada plang bertuliskan Halte TransBintaro. Tidak ada penumpang yang sedang menunggu bus. Menurut keterangan petugas kebersihan dan petugas parkir, bangunan halte sudah dirobohkan dan halte dipindahkan ke Bintaro Xchange.
Di Halte Bintaro Xchange, terdapat sekitar tiga orang menunggu bus In-Trans, angkutan khusus kawasan Bintaro.
Devi (19), salah satu warga Bintaro, mengaku tidak mengetahui ada bus Transjakarta yang terintegrasi ke Stasiun MRT. ”Setahu saya, di halte ini cuma ada bus In-Trans buat muter-muter di kawasan Bintaro,” katanya.
Saat Kompas mencoba menghubungi layanan Bintaro Exchange, operator layanan menyampaikan informasi akan ada Transjakarta yang nantinya memasuki kawasan Bintaro. Saat ini belum beroperasi karena masih dalam proses perizinan.
Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, akan memeriksa informasi dari Bintaro tersebut. Lalu, melalui pesan singkat, Wibowo mengirimkan gambar rute Transjakarta Bintaro-Blok M dan Serpong BSD-Bundaran Senayan, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Yani (29), warga Bintaro, mendukung adanya bus yang integrasi antara kawasan Bintaro dan Stasiun MRT. Menurut dia, hal itu akan mengurangi kerepotan menuju Stasiun MRT. Terlebih, Yani belum pernah mencoba MRT. Namun, terkait tarif Royaltrans, ia berharap bisa dikurangi menjadi Rp 10.000.
Eli (20), mahasiswa asal Serpong, Tangerang, juga menyatakan hal senada. Tarif Rp 20.000 untuk Royaltrans dinilai terlalu mahal. ”Tarif Rp 20.000 itu kemahalan bagi kantong mahasiswa seperti saya. Sebab, Royaltrans, kan, juga melewati jalan yang sama dengan Transjakarta reguler,” kata mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara ini.
Eli menilai, integrasi angkutan menuju Stasiun MRT memang diperlukan. Ini sesuai pengalamannya menjajal MRT Singapura. Dia mengatakan, pengguna MRT Singapura mempunyai banyak pilihan moda transportasi untuk menuju stasiun.
Pada Rabu (13/3/2019), PT Transjakarta bersama Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah menguji coba angkutan massal di Tangerang Selatan. Uji coba dimulai dengan menggunakan bus Royaltrans dari Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, selanjutnya menuju Bintaro Trade Center dan Bintaro XChange. Selanjutnya, dengan bus pengumpan ini, rombongan menuju ke Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Kompas.id, 26 Maret 2019).
Dalam acara uji coba itu, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, hampir 50 persen warga Tangerang Selatan bekerja di Ibu Kota. ”Dengan begitu, masyarakat dari Pondok Aren dan Serpong dapat menggunakan Royaltrans ini lalu disambung dengan menggunakan MRT,” kata Airin. (INSAN ALFAJRI)