JAKARTA, KOMPAS — Kedutaan Besar Amerika Serikat kembali menawarkan program beasiswa Kennedy Lugar Youth Exchange and Study Program bagi pelajar SMA di seluruh Indonesia. Program pertukaran pelajar itu telah diadakan di Indonesia selama 16 tahun dan menjadi salah satu upaya AS terus membangun hubungan kerja sama bilateral dengan Indonesia.
Melalui program itu, generasi muda kedua negara dapat mengerti dan mengenal lebih dalam budaya masing-masing. Hasil atau manfaat program itu nantinya dapat berguna bagi masyarakat luas ketika mereka kembali ke Tanah Air sehingga hubungan bilateral kedua negara dapat terus berkelanjutan.
Asisten Atase Bidang Kebudayaan Kedutaan Besar AS untuk Indonesia Emily G Abraham mengatakan, minat anak muda Indonesia belajar di AS cukup tinggi. Setiap tahun, program beasiswa Kennedy Lugar Youth Exchange and Study Program (YES) menerima ribuan pendaftar.
Program ini bertujuan menjembatani pertukaran sumber daya manusia dan hubungan kerja sama antara Indonesia dan AS. Sayangnya, kuota yang ditetapkan di Indonesia untuk program beasiswa itu hanya 80 orang.
”Ketika di AS, para pelajar penerima beasiswa dapat ikut serta dalam kegiatan apa pun dan mengembangkan minat mereka,” kata Emily.
Emily menyampaikan hal itu saat acara Coaching Clinic Basket bersama pemain NBA, Jason Richardson, di SMA Negeri 82, Jakarta, Kamis (28/3/2019). Kegiatan itu sekaligus dalam rangka merayakan hubungan kerja sama antara Indonesia dan AS ke-70.
Program ini bertujuan menjembatani pertukaran sumber daya manusia dan hubungan kerja sama antara Indonesia dan AS.
Hanny Chairunnisa, alumnus program studi YES periode 2012-2013, mengatakan, mendapat kesempatan mengembangkan kemampuan basketnya saat belajar di Colorado, AS. Program studi YES juga menanggung sebagian besar biaya pendidikan dan hidup di sana sehingga masyarakat dari kelas ekonomi apa pun dapat memperoleh kesempatan belajar ke AS.
”Program sekolah dapat disesuaikan dengan yang kita inginkan. Saya, misalnya, mengambil kelas seni, basket, kerajinan tangan dari kayu, dan yoga. Saya juga dapat menjelajahi hal-hal baru yang belum pernah saya alami sebelumnya,” kata Hanny yang kini berkuliah di sebuah perguruan tinggi di Jakarta bidang teknik komputer.
Program studi YES didanai Pemerintah AS atas inisiasi Kongres AS setelah peristiwa Serangan 11 September 2011 atau 9/11. Program itu bertujuan meningkatkan rasa saling mengerti antara AS dan negara yang jumlah penduduk Muslimnya banyak.
Program YES merupakan bagian dari program pertukaran pelajar yang dikelola lembaga nirlaba non-pemerintah, AFS Intercultural Programs. Berdasarkan data AFS Intercultural Programs, pada 2017, sebanyak 2.136 pelajar dari seluruh dunia mengikuti program pertukaran pelajar di AS. Di sisi lain, 840 pelajar AS mengikuti pertukaran pelajar di 50 negara.
Program Jr. NBA
Selain program studi ke AS, Kedutaan Besar AS bekerja sama dengan Asosiasi Bola Basket Nasional AS (NBA), aktif mempromosikan basket di kalangan anak muda Indonesia melalui program Jr. NBA Indonesia. Program yang digelar sejak 2014 itu kerap mendatangkan pemain NBA untuk melatih basket anak-anak muda Indonesia dan mengampanyekan gaya hidup aktif dan sehat.
Tahun ini, bintang NBA yang diundang itu adalah Jason Richardson. Ia adalah mantan pemain NBA yang bermain 14 musim di NBA. Pada era 2000-an, ia dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dengan keahlian slam dunk.
”Saya senang dapat mengajar basket di Indonesia. Basket merupakan olahraga yang menyenangkan,” tambah Jason.
Berdasarkan situs Jr. NBA, sejak program Jr. NBA Indonesia diluncurkan pada 2014, program itu telah menjangkau lebih dari 16,5 juta anak-anak muda di seluruh Indonesia. Program itu juga berupa pelatihan bagi 23.000 guru dari 18.000 sekolah di 50 kota di seluruh Indonesia.
Wakil Presiden Bidang Kemitraan Asosiasi NBA Asia Jim Wong mengatakan, selama enam tahun, program Jr. NBA telah menyediakan pelatihan dasar basket bagi jutaan anak, orang tua, dan guru di Indonesia. ”Kami terus berkomitmen mengembangkan sarana dan prasarana olahraga dan mengajarkan basket kepada generasi muda Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari situs Jr. NBA.