Pasokan Listrik di Jakarta Selama Pemilu Dipastikan Aman
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan pasokan listrik selama April hingga Mei 2019 di DKI Jakarta aman. Kepastian ini didukung kesiapan prasarana dari sejumlah pihak. Karena itu, PLN meyakini dapat memenuhi kebutuhan listrik selama penyelenggaraan pemilu.
General Manager PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengatakan, pasokan listrik DKI Jakarta saat ini ditopang enam subsistem pembangkit. Dari jumlah ini, didapatkan pasokan listrik sebesar 14.875 megawatt.
Pasokan itu, menurut Ikhsan, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi beban daya listrik harian DKI Jakarta yang berkisar 5.051 megawatt. Jumlah pasokan tersebut juga melebihi estimasi beban daya listrik pada April 2019 yang diperkirakan oleh PLN sekitar 5.155 megawatt.
”Kami sudah menjalankan persiapan ini sejak 15 Maret 2019. Kami memasok listrik dari dua subsistem yang akan saling menyokong saat salah satunya bermasalah. Hal itu juga ditambah dengan UPS (suplai daya bebas gangguan) sebagai daya cadangan,” kata Ikhsan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).
Dengan sistem itu, Ikhsan mengatakan, kepadaman listrik yang mendadak terjadi di lokasi akan teratasi dalam waktu kurang dari satu detik.
Untuk menjaga keandalan sistem ini, sebanyak 701 petugas PLN diturunkan untuk melakukan pemantauan pada saat hari-H pemilu. Mereka berjaga di 28 lokasi utama dan VIP serta memonitor sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di 44 kecamatan.
”Pasokan ini kami siagakan selama rentang periode 15 Maret 2019 hingga 24 Mei 2019. Saat ini, kami juga sedang fokus pada penyediaan pasokan listrik untuk kegiatan debat capres pada Sabtu (30/3/2019) nanti,” ucap Ikhsan.
Penting didukung
Pengamanan urusan kelistrikan selama masa pemilu juga dibantu Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya. Direktur Pengamanan Obyek Vital Polda Metro Jaya Komisaris Besar Surya Kumara mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan PLN untuk antisipasi apabila terjadi masalah kelistrikan.
”PLN saat ini menjadi salah satu prioritas kami dalam rangka mendukung pemilu. Bila ada masalah kelistrikan terjadi, kami berusaha keras memfasilitasi PLN agar dapat segera mengatasi permasalahan tersebut,” ucap Surya.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Viryan Azis, mengatakan, dukungan PLN selama rangkaian pemilu sangat penting untuk menyokong segala prasarana di seluruh TPS. Ia memberi gambaran, ada 809.500 TPS di seluruh Indonesia yang membutuhkan pasokan listrik penuh dari PLN.
”Pada 17 hingga 18 April 2019 akan menjadi waktu yang sangat krusial. Saya harap seluruh prasarana yang berkaitan dengan pemilu dapat dipasoki listrik secara penuh oleh PLN. Bayangkan, penerangan yang redup saja dapat berpengaruh pada proses rekapitulasi suara,” tutur Viryan. (ADITYA DIVERANTA)