Tak Dampingi Prabowo, Sandiaga Kembali Memilih Nobar
Oleh
Fajar Ramadhan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk kedua kalinya, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, tidak akan mendampingi pasangannya, calon presiden Prabowo Subianto, pada debat di Pemilu Presiden 2019. Sama seperti sebelumnya, Sandi memilih nonton bareng debat dengan pendukungnya. Kali ini di kawasan Jakarta Selatan.
Setelah berkampanye di Gelanggang Olahraga Bulungan pada Jumat (29/3/2019) malam, Sandi menyampaikan tidak akan hadir di lokasi debat mendampingi Prabowo. Ia akan berkampanye di wilayah Banten.
”Saya enggak (hadir). Saya sudah memberikan kepastian bahwa saya ditugaskan di wilayah Banten. Jadi nanti cari tempat-tempat di mana habis kunjungan terakhir untuk nobar (nonton bareng),” ucap Sandi.
Ini merupakan kedua kalinya Sandi tidak mendampingi Prabowo di lokasi debat. Di debat kedua Pemilu Presiden 2019 pada 17 Februari, Sandi juga tidak hadir mendampingi Prabowo di lokasi debat. Saat itu, dia nobar dengan pendukungnya di Cibinong, Bogor.
Berdasarkan agenda kampanye terbaru Sandi yang dirilis Tim Media Center Badan Pemenangan Nasional (BPN), Sabtu (30/3/2019) pagi, menurut rencana Sandi akan nobar debat nanti malam di Jalan Wijaya 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebelum nobar, sejak Sabtu pagi hingga sore, Sandi dijadwalkan berkampanye di sejumlah lokasi di Banten. Ia, antara lain, akan kampanye rapat umum di Pondok Cilegon Indah, Cilegon. Kemudian, di Lapangan Ciruas Permai, Serang. Setelah itu, Sandi akan mengakhiri kegiatan santripreneur di Pondok Pesantren Al Husaini, Tangerang Selatan.
Debat keempat sama seperti debat kedua yang hanya mempertemukan kedua capres. Tema yang akan diangkat dalam debat kali ini soal ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.
Sandi berharap, debat malam ini bisa memperlihatkan pendekatan yang berbeda antara Prabowo dan pemerintahan yang dipimpin Joko Widodo saat ini. Dengan begitu, masyarakat, terutama yang selama ini belum menentukan pilihan, bisa menjadikannya sebagai pertimbangan untuk memilih pada 17 April 2019.
”Mudah-mudahan undecided voter semakin mengecil setelah melihat perbedaannya,” ujarnya.
Menurut dia, perbedaan antara Prabowo dan Jokowi terletak pada fokus pembangunannya. Seperti yang sudah ditampilkan pada debat-debat sebelumnya, Prabowo fokus pada pembangunan manusia.
”Ideologi kami jelas, yaitu berkomitmen pada Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 mengenai kekayaan alam dikelola untuk kemaslahatan masyarakat,” ujar Sandi.
Durasi debat yang pendek, lanjutnya, akan menjadi tantangan bagi Prabowo menjelaskan perbedaannya itu. Sebab, jika berkaca pada debat yang digelar sebelumnya, terbatasnya waktu debat membuat kandidat tak bisa utuh menyampaikan visi, misi, dan programnya.