Diskon Tarif Pacu Konsumsi Listrik Sektor Industri
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menerapkan program diskon tarif khusus bagi sektor industri pada pukul 23.00 hingga pukul 08.00. Program ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi listrik yang biasanya relatif menurun pada rentang waktu tersebut.
General Manager PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengatakan, rentang waktu pukul 23.00 hingga pukul 08.00 termasuk dalam hitungan tarif Luar Waktu Beban Puncak 1 (LWBP 1). Pada periode ini, penggunaan listrik cenderung menurun. Di Jakarta, misalnya, penurunan pada masa LWBP 1 mencapai 30 persen dari beban puncak sebesar 5.100 megawatt.
Ikhsan mengatakan, turunnya penggunaan listrik pada LWBP 1 ini justru ingin dihindari. Tujuannya, agar seluruh pembangkit listrik tetap beroperasi pada malam hari.
“Kami ingin tetap bisa memaksimalkan muatan produksi listrik (load factor) pada malam hari yang beban produksinya lebih rendah. Bila produksi dikurangi, berarti ada sejumlah pembangkit listrik yang dinonaktifkan. Hal ini justru membuat kami rugi, karena pembangkit listrik yang semestinya aktif justru tidak beroperasi,” kata Ikhsan, di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Untuk itu, PLN memberikan tarif khusus bagi sektor industri saat masuk waktu LWBP 1 sebesar 30 persen, selama periode Januari 2019 hingga Desember 2020. Penerapan diskon ini dianggap sebagai langkah paling tepat untuk mengimbangi muatan produksi listrik agar tidak turun drastis pada malam hari.
Ikhsan menjelaskan, program ini menjadi solusi, baik bagi PT PLN maupun pelaku industri. PLN diuntungkan karena muatan produksi listrik bertambah. Sementara itu, pelaku industri juga diuntungkan dengan diskon 30 persen dari tarif normal sebesar Rp 1.035 per kilowatt hour (kWh).
Penerapan diskon merupakan langkah paling tepat untuk mengimbangi muatan produksi listrik agar tidak turun drastis pada malam hari.
“Di sini, kami lebih menekankan efisiensi yang didapat pelaku industri bila turut mendaftar program tarif khusus. Selain itu, produktivitas industri juga dapat meningkat,” ucap Ikhsan.
Diskon tarif tersebut diminati sejumlah pelaku industri. PT Indolakto, industri yang bergerak pada produk susu, turut mendaftar program diskon tarif ini sebagai langkah efisiensi.
Supervisor Utility PT Indolakto Firmansyah Darmawan mengatakan, adanya diskon tersebut menghemat tagihan listrik perusahaannya. Apalagi banyak pabrik di perusahaannya beroperasi selama 24 jam.
Electrical Maintenance Manager dari PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills Wahyu Sasongko mengatakan, diskon tersebut juga dapat menguntungkan perusahaannya. Namun, wahyu masih melakukan pertimbangan lebih lanjut terkait perhitungan tarif tagihan.
Ikhsan mengatakan, saat ini ada sekitar 100 pelanggan sektor industri yang telah mendaftar program diskon tarif LWBP 1 sebesar 30 persen. Jumlah ini ingin dikejar sebanyak-banyaknya, hingga mencapai total 1.000 pelanggan sektor industri di Jakarta.
“Kami masih kejar jumlah pelanggan itu sebanyak-banyaknya, terutama dari pelanggan listrik premium yang jumlahnya sekitar 509 perusahaan. Pihak PLN juga menargetkan diskon tarif ini tidak hanya berlaku di Jakarta. Daerah-daerah lain juga akan segera menyusul,” ungkap Ikhsan.