Penataan Kemang bertujuan mengembalikan ketenaran pusat tempat gaul dan hiburan di Ibu Kota. Penataan Kemang diharapkan juga mencakup revitalisasi Sungai Krukut yang mengaliri kawasan tersebut agar daerah itu terlepas dari belenggu kemacetan dan banjir.
JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan paparan rencana program penataan trotoar dalam kegiatan strategis daerah 2019, kawasan yang akan ditata adalah Jalan Kemang Raya dan Jalan Kemang 1. Jalan yang ditata sepanjang 2,2 kilometer dan seluas 15.000 meter persegi. Lebar trotoar direncanakan bervariasi, sesuai dengan ketersediaan lahan antara 1,3 m dan 2,89 m.
Camat Mampang Prapatan Nasrudin Abu Bakar menjelaskan, dalam sosialisasi kepada pengusaha disebutkan, penataan trotoar diharapkan mengubah kebiasaan masyarakat dari pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum. Selain itu, juga menata utilitas dari jaringan udara menjadi jaringan bawah tanah.
”Pak Gubernur berharap yang datang ke Kemang bukan dengan kendaraan pribadi. Makanya, trotoar akan dibikin lebar, cantik, dan nanti ada pembatasan kendaraan bermotor juga di situ,” ujar Nasrudin di kantornya, Selasa (9/4/2019).
Saat ini, trotoar di Jalan Kemang Raya hanya selebar 1-1,5 meter. Trotoar paving block lebih tinggi daripada jalan raya. Di beberapa titik, trotoar menjadi lahan parkir restoran dan kafe. Penutup saluran air dipasang serampangan sehingga menyulitkan pejalan kaki. Sejumlah pedagang kaki lima mengokupasi trotoar.
Mulai Mei 2019, kesemrawutan itu akan diubah. Trotoar akan diperlebar sehingga Kemang dapat dikembangkan sebagai pusat kuliner, hiburan, dan kebudayaan.
Nasrudin menambahkan, saat trotoar selesai dibangun pada akhir 2019, pemerintah akan membatasi kendaraan yang melintas. Hanya warga Kemang yang boleh melintas di jalan tersebut.
Bagi pengunjung kafe dan restoran akan disediakan lokasi park&ride di kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Untuk menuju Kemang, akan disediakan bus pengumpan dari lokasi park&ride.
Trotoar baru akan memakai jalur eksisting dengan menambah dari lahan pagar atau parkir tempat usaha. Warga dan pengusaha di sekitar lokasi sudah mendapatkan sosialisasi dan menyambut positif program tersebut. Warga diminta menyerahkan 1-2 m lahan yang masuk dalam fasilitas umum-fasilitas sosial untuk melebarkan trotoar.
Marini (26), warga Kemang Timur, setuju dengan penataan Kemang. Selama ini, Kemang macet dan semrawut. Bagi pengusaha, trotoar lebar juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat duduk luar ruang yang menarik pengunjung.
”Kami sambut positif, paling tidak Kemang menjadi lebih cerdas dengan aksesibilitas transportasi umum yang baik,” kata Alfred Sitorus dari Koalisi Pejalan Kaki.
Tata Kali Krukut
Penataan Kali Krukut yang melewati Kemang juga sudah digagas seiring rencana penataan kawasan itu. Namun, belum ada rencana detail soal realisasi penataannya.
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho hanya mengatakan, penataan kali sudah dibahas. Direncanakan, penataan dikerjakan bersama Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
Kali Krukut tercatat meluap sehingga menggenangi wilayah Kemang pada Agustus 2017. Luapan itu terjadi karena ada tembok pembatas sungai yang jebol terkena hantaman arus Kali Krukut yang saat itu deras karena tingginya curah hujan. Luapan air tersebut menggenang hingga ke kafe, butik, dan tempat-tempat usaha di sana.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sudah merencanakan pelebaran Kali Krukut yang mengalami penyempitan itu. Pendataan rumah yang berada di bantaran sasaran pelebaran sudah pernah dilakukan di hulu Krukut, di Jakarta Selatan. Namun, saat ini, rencana tersebut belum dibahas lagi.