KPU DKI: Sarana Penyandang Disabilitas Selesai pada H-1 Pemilu
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos menjamin kenyamanan bagi penyandang disabilitas saat pelaksanaan Pemilu 2019 di Jakarta. Petugas serta sejumlah sarana di tempat pemungutan suara dipastikan akan siap mulai hari ini, Selasa (16/4/2019).
Betty menjelaskan, paket alat bantu pencoblosan untuk penyandang disabilitas berupa template braille bagi tunanetra saat ini sedang diantar ke sejumlah tempat pemungutan suara (TPS). Paket tersebut semestinya tiba pada siang ini.
Kami mendata sekitar 9.000 penyandang disabilitas dari 7,7 juta pemilih di DKI Jakarta kali ini.
”Kami mendata sekitar 9.000 penyandang disabilitas dari 7,7 juta pemilih di DKI Jakarta kali ini. Distribusi alat bantu pencoblosan ke sejumlah TPS sedang berproses. Saya pastikan semuanya siap mulai hari ini,” kata Betty di Jakarta, Selasa pagi.
Untuk teknis pencoblosan, ia mengatakan, penyandang disabilitas nanti akan dibebaskan membawa pendamping atau datang sendiri ke TPS. Saat di TPS, ada tujuh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dapat ditanya apabila butuh bantuan.
Kehadiran pendamping pemilih mutlak dibutuhkan bagi penyandang disabilitas, terutama bagi tunanetra.
Ia menilai kehadiran pendamping pemilih mutlak dibutuhkan bagi penyandang disabilitas, terutama bagi tunanetra. Sebab, pada pencoblosan untuk DPR dan DPRD terdapat banyak pilihan calon. Menurut dia, setidaknya ada satu orang yang membantu agar tunanetra tidak bingung.
”Penyandang disabilitas diimbau mengajak kerabat yang nyaman untuk membantu mereka saat pencoblosan atau dapat meminta bantuan dari petugas KPPS. Pihak pendamping kemudian harus mengisi formulir C3 yang berisi penyataan diri mereka sebagai pendamping sekaligus menjaga kerahasiaan pihak pemilih,” ujar Betty.
Betty menjanjikan bahwa proses pemilihan di Jakarta akan berlangsung inklusif. Menurut dia, semua orang memiliki nilai suara yang sama saat pencoblosan sehingga ia mengimbau keterlibatan pemilih dalam Pemilu 2019.
Ketua II Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Mahretta Maha mengatakan, pemilu kali ini diharapkan dapat memberi kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Tidak hanya dari segi fasilitas, ia berharap petugas turut proaktif untuk menanyakan kebutuhan penyandang disabilitas di lapangan.
”Tidak hanya tunanetra, penyandang disabilitas lain juga turut diperhatikan. Misalkan bagi yang tuli, perlakuannya juga harus khusus,” ujarnya.