Sandiaga : Jangan Pertanyakan Lagi, Kursi Wagub untuk PKS
Untuk pertama kalinya, Sandi angkat bicara tentang rumor bahwa dirinya akan kembali menduduki kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia tegas menyatakan, posisi tersebut sudah diserahkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Oleh
Fajar Ramadhan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah diserahkan kepada Partai Keadilan Sejahtera. Ia mendorong kepada DPRD DKI Jakarta agar proses pengisian jabatan tersebut dipercepat.
Untuk pertama kalinya, Sandi angkat bicara tentang rumor bahwa dirinya akan kembali menduduki kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia tegas menyatakan, posisi tersebut sudah diserahkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Saya sampaikan sekali saja dan tidak akan saya ulang lagi bahwa Wagub DKI Jakarta sudah ditentukan dan diserahkan kepada PKS, end of question, no more discussion,” kata Sandi saat ditemui di kediamannya, Jakarta, Selasa (23/4/2019) siang.
Hal tersebut perlu ia tegaskan agar prosesnya tidak dipolitisasi. Selain itu juga agar rumor kembalinya dirinya menjadi wagub tidak terus diangkat ke permukaan.
“Saya rasa sudah cukup. Jangan diolah-olah lagi, jangan digoreng-goreng lagi,” ujarnya.
Sandiaga juga mendorong agar seluruh proses yang sudah berjalan diselesaikan dengan segera. Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan butuh pendamping untuk menunjang kinerja pemerintahan.
“Pak Anies sudah meminta agar segera dilanjutkan prosesnya. Mari teman-teman DPRD lakukanlah prosesnya, pilih segera agar kinerja pemprov DKI Jakarta lebih baik,” katanya.
Dua nama
Sejauh ini, PKS sudah mengajukan dua nama yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Namun, prosesnya urung dilakukan hingga sekarang. Padahal, sudah sekitar 8 bulan kursi wagub DKI Jakarta kosong.
Sandiaga turut menyoroti adanya hampir dari 100 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal. Menurutnya, berapa pun angka petugas yang meninggal adalah sebuah bencana bagi Indonesia.
“Apakah ini satu sistem yang bisa kita perlihatkan sebagai satu demokrasi yang sudah efisien dan demokrasi yang dewasa,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sandiaga juga mendapat kunjungan dari mantan menteri koordinator ekonomi keuangan dan industri, Kwik Kian Gie. Hal tersebut menjadi sebuah kehormatan baginya. Dalam konteks politik, keduanya mengaku hanya membahas sejumlah hal ringan.
“Saya menyarankan kepada Pak Sandi agar berpikir keras setapak demi setapak untuk mencegah korupsi. Itulah sumbangan yang sangat konkret bagi bangsa ini,” kata Kwik.