Indonesia dan Iran Berkolaborasi Kembangkan Gaya Pendidikan Muslim Modern
Indonesia dan Iran dapat berkolaborasi di bidang Pendidikan. Salah satunya yakni dalam pengembangan kurikulum pendidikan Muslim yang menjawab persoalan modern dan berkontribusi pada kemajuan kedua negara.
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
QOM, JUMAT — Indonesia dan Iran dapat berkolaborasi di bidang Pendidikan. Salah satunya yakni dalam pengembangan kurikulum pendidikan Muslim yang menjawab persoalan modern dan berkontribusi pada kemajuan kedua negara.
Duta Besar Indonesia untuk Iran Octavino Alimudin menyatakan hal itu dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Qom, Iran, Kamis (2/5/2019). Kegiatan tersebut diisi dengan seminar internasional bertajuk ”Islam, Democracy, and Citizenship Education: The Experience of Indonesia and Iran”.
Seminar itu digelar Kedutaan Besar RI di Teheran bekerja sama dengan Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) di Iran dan Al Mustafa International University. Acara itu dihadiri para pengajar dan mahasiswa dari sejumlah universitas di Qom dan sekitarnya.
Pembicara dalam seminar itu adalah Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Lomba Sultan, Wakil Rektor Al Mustafa International University Majid Khaleqpor, Sayid Mofid Husaini Kuhsari, dan Deputi Hubungan Internasional dan kerja sama seminar Muslim Iran Sayid Mofid Husaini Kuhsari.
Menurut Octavino Alimudin, pendidikan Muslim diharapkan dapat merespons perkembangan zaman dan meredam aksi-aksi ekstremisme. Tujuannya adalah menjaga keutuhan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Indonesia dan Iran dapat terus berkolaborasi di bidang Pendidikan untuk meningkatkan hubungan antaruniversitas. ”Berbagai upaya dapat dilakukan, seperti melakukan penelitian bersama, berbagi pengetahuan, dan pengalaman,” kata Octavino dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Jumat (3/5/2019).
Seminar internasional bertajuk ”Islam, Democracy and Citizenship Education: The Experience of Indonesia and Iran” di Qom, Iran, Kamis (2/5/2019).
Octavino menambahkan, gaya pendidikan Muslim di Indonesia berkontribusi membentuk dan memperkuat sikap masyarakat dalam toleransi beragama, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. ”Pendidikan dini di sekolah, serta pendidikan Muslim ikut membentuk karakter nasional bangsa Indonesia,” katanya.
Selain memperingati Hari Pendidikan Nasional di Indonesia, seminar itu juga dalam rangka peringatan Hari Guru di Iran. Perayaan itu menjadi momentum tepat bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan.
Melalui berbagai kegiatan seminar, diskusi, dan pertukaran penelitian, diharapkan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Iran dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat di kedua negara.
Kerja sama antara Indonesia dan Iran sudah terjalin cukup lama. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia, pada April 2017, menunjukkan, Menristekdikti Indonesia dan Menteri Sains dan Riset Teknologi Iran menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 2006. Kesepakatan di bidang pendidikan juga ditandatangani pada 2009.
Selain itu, ada juga kerja sama bilateral di bidang pendidikan tinggi, sains, teknologi, dan inovasi, yang terkait dengan nanoteknologi, bioteknologi, kesehatan, kedokteran, bumi, dan luar angkasa. Ada pula kolaborasi dalam menggelar program kunjungan professor, serta pertukaran pelajar.