Seekor gajah (Elephas maximus sumatranus) betina ditemukan tewas di tengah areal perambahan liar kawasan hutan tanaman industri di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Rabu (8/5/2019). Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi diterjunkan untuk menelusuri penyebab kematiannya.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Seekor gajah (Elephas maximus sumatranus) betina ditemukan mati di tengah areal perambahan liar kawasan hutan tanaman industri di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Rabu (8/5/2019). Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi diterjunkan untuk menelusuri penyebab kematiannya.
Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh Simbolon mengatakan, gajah betina itu ditemukan tim konservasi satwa dari Frankfurt Zoological Society pada Rabu siang. Tim pun langsung melapor pihaknya. ”Lokasi gajah tewas itu berada di areal perusahaan HTI yang diokupasi,” katanya.
Terkait temuan ini, pihaknya belum mengetahui penyebab tewasnya gajah, tetapi ia langsung menerjunkan tim dokter dan penyidik menuju lokasi. ”Tim sudah berangkat. Diperkirakan besok pagi mereka sudah tiba di lokasi untuk mengecek penyebab kematiannya,” tambahnya.
Koordinator Unit Mitigasi Konflik Gajah FSZ Alber Tetanus mengatakan, temuan itu didapat sewaktu timnya memonitor pergerakan dua kelompok gajah di ekosistem Bukit Tigapuluh. Dua kelompok gajah itu yakni kelompok Freda dan Mutiara.
Sewaktu melintasi areal HTI yang dikelola PT Lestari Asri Jaya, tim mendapati seekor gajah betina di semak. Setelah diperiksa, gajah ternyata telah mati. ”Diperkirakan sudah dua hari terakhir ini,” katanya.
Kematian gajah di ekosistem Bukit Tigapuluh sudah berkali-kali terjadi. Dalam lima tahun terakhir tercatat empat gajah mati dibunuh. Kasusnya menambah daftar panjang kematian satwa yang menyebabkan menyusutnya populasi. Data Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) menyebutkan, populasi gajah turun signifikan dalam 10 tahun terakhir.
Sebelumnya, populasi gajah sumatera diketahui masih berkisar 2.600 ekor. Sejak 2017, populasi tersisa tak sampai 1.500 ekor. ”Kematian gajah terutama disebabkan oleh perburuan dan konflik dengan manusia,” ujar Ketua FKGI Krismanko Padang.
Kematian gajah terutama disebabkan oleh perburuan dan konflik dengan manusia.