Langkah antisipasi dalam pengaturan arus lalu lintas disiapkan untuk menyambut arus mudik Lebaran di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Jumlah kendaraan roda empat yang memasuki Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan mengalami peningkatan setidaknya sebesar 5 persen selama masa libur Lebaran 2019. Langkah antisipasi dalam pengaturan arus lalu lintas pun disiapkan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sigit Sapto Raharjo seusai rapat dengan forum koordinasi pimpinan daerah DIY, di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (20/5/2019).
”Angka peningkatan bisa lebih dari perkiraan kami. Menurut Gubernur DIY (Sultan Hamengku Buwono X), peningkatan bisa mencapai 10 persen. Kami akan hitung dan sudah kami persiapkan jalur alternatifnya,” kata Sigit.
Menurut data Dishub DIY, pada 2018, jumlah kendaraan roda empat yang memasuki provinsi itu sebanyak 1.506.018 unit. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 1.581.319 unit. Sementara itu, kendaraan roda dua yang memasuki DIY diperkirakan meningkat dari 2.349.061 unit menjadi 2.372.552 unit.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi lima hari sebelum hari raya Idul Fitri. Sementara arus balik diprediksi terjadi tiga hari setelah Lebaran.
Sigit berpendapat, peningkatan itu terjadi karena telah dibangunnya Jalan Tol Trans-Jawa. Keberadaan jalan tol itu menambah pilihan akses transportasi masyarakat, terlebih jalan tol dapat mempersingkat waktu tempuh.
Banyak pilihan untuk pengguna jasa (penerbangan) dengan adanya transportasi darat.
General Manager Bandara Adisutjipto PT Angkasa Pura I Agus Pandu Purnama menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan, sejak Januari hingga Mei 2019, terjadi penurunan penumpang sebanyak 40 persen di bandara tersebut.
”Banyak pilihan untuk pengguna jasa (penerbangan) dengan adanya transportasi darat. Kemudian, dimudahkan pula dengan adanya jalan tol. Saya kira ini berdampak terhadap jumlah penumpang,” tutur Pandu.
Sigit menjelaskan, pihaknya mencoba mengantisipasi kepadatan lalu lintas dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah sekitar DIY, seperti Klaten dan Purworejo. Kendaraan yang hanya melintas di Yogyakarta diharapkan melalui jalur alternatif. Upaya tersebut untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.
Jalur alternatif yang telah disiapkan DIY itu rutenya menghindari kawasan tengah kota. Pengendara akan diarahkan melewati desa-desa yang ada di sekeliling DIY yang jalannya relatif lengang. Pengendara dari arah timur DIY, seperti Solo dan Surakarta, bisa melewati ruas jalan Prambanan ke Piyungan. Sementara itu, pengendara dari arah barat, seperti Magelang, dapat melewati ruas jalan mulai dari Tempel, Cangkringan, Pakem, hingga Kalasan.
Selain itu, Sigit mengatakan, durasi lampu hijau untuk persimpangan-persimpangan yang mengarah keluar DIY akan dipercepat. Sebaliknya, persimpangan-persimpangan untuk arah yang memasuki DIY durasinya akan ditambah. ”Ini salah satu rekayasa untuk mencegah kepadatan di Kota Yogyakarta yang berada di tengah-tengah daerah ini,” ujar Sigit.
Sebanyak 656 personel disiapkan Dishub DIY untuk pengaturan lalu lintas ini. Mereka juga mendirikan 25 posko angkutan Lebaran di seluruh wilayah DIY. Secara rinci, terdapat 3 posko di Kabupaten Kulon Progo, 7 posko di Kabupaten Bantul, 6 posko di Kabupaten Sleman, 3 posko di Kota Yogyakarta, dan 6 posko di Kabupaten Gunung Kidul.
Kepala Polda DIY Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri mengatakan, pengamanan Lebaran bakal berfokus di jalur-jalur wisata. Ada puluhan destinasi wisata di DIY yang bakal dipadati wisatawan dari sejumlah daerah. ”Hampir semua wilayah itu ada tujuan wisata. Kepadatan-kepadatan itu kami tangani yang mengarah ke sana,” katanya.
Penerbangan tambahan
Agus Pandu Purnama menyampaikan, saat ini ada 21 penerbangan tambahan dari sejumlah maskapai untuk berbagai rute. Rute yang paling banyak adalah dari dan menuju Jakarta. Ia merencanakan, pada masa Lebaran, penerbangan tambahan itu dialihkan semuanya ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo.
”Menurut rencana, pengajuan extra flight ini akan kami alihkan ke YIA (Bandara Internasional Yogyakarta) semuanya. Ini terkait dengan telah beroperasinya bandara tersebut,” ujarnya.
Pandu menyebutkan, pada 24 Mei 2019, maskapai Batik Air akan mengoperasikan empat rute penerbangan dari bandara tersebut. Daerah tujuan penerbangannya ialah Denpasar, Samarinda, Palangkaraya, dan Jakarta (Cengkareng).