Fokus Layani Pembiayaan Rantai Pasok, Investree akan Bentuk Usaha Patungan
Oleh
Mediana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Perusahaan layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi, PT Investree Radhika Jaya (Investree), akan membentuk lebih dari dua anak usaha strategis yang memudahkan Investree menyalurkan pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM rantai pasok. Dengan demikian, wilayah jangkauannya lebih luas dan lebih efektif.
Co-Founder dan CEO Investree Adrian A Gunadi, dalam paparan empat tahun kinerja operasional Investree di Jakarta, Selasa (21/5/2019), menyampaikan hal tersebut. Rencana aksi korporasi itu sudah mulai dibahas.
"Sejak awal pendirian, kami memutuskan \'bermain\' pada pembiayaan modal kerja bagi UMKM dengan skema penyaluran berbasis dokumen bukti pembelian (invoice). Kami terjun melayani UMKM di bagian rantai pasok sektor industri tertentu, seperti industri kreatif. Kami menjaring sendiri UMKM calon penerima pinjaman," ujar dia.
Investree bekerja sama dengan beberapa laman pemasaran, seperti Bukalapak.
Cara kerja seperti itu dirasa kurang efektif. Apalagi, kata Adrian, Investree ingin menjadi penyedia layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi dengan jangkauan pasar lebih luas, khususnya di skema pembiayaan berbasis invoice. Dari sanalah, ide melahirkan perusahaan patungan (joint venture company) atau anak usaha patungan dengan perusahaan lain bermula.
"Kami ingin lebih jauh masuk menyediakan pembiayaan ke seluruh bagian ekosistem suatu sektor industri. Dengan demikian, UMKM yang terjaring pun lebih mudah dan banyak," tutur dia.
Sejauh ini, untuk mewujudkan ambisi menjadi penyedia pembiayaan ke UMKM rantai pasok, Investree telah bekerja sama dengan beberapa laman pemasaran. Misalnya, Bukalapak.
Kemudian, pada 25 April 2019, Investree mengumumkan kerja sama dengan PT SiCepat Ekspres Indonesia, perusahaan logistik dan jasa kurir merek SiCepat. Kerja sama ini memungkinkan Investree masuk memberikan pembiayaan modal usaha kepada Sahabat SiCepat, mitra UMKM dari PT SiCepat Ekspres Indonesia. Modal usaha dapat dipakai membesarkan usaha sekaligus memperlancar arus kas.
Sayangnya, Adrian tidak mau menyebutkan nama perusahaan yang akan digandeng untuk membentuk joint venture company. "Masih dibahas. Kebutuhan investasi untuk merealisasikan rencana itu memakai suntikan dana seri B kami," tutur dia.
Sampai April 2019, Investree telah menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp 2,1 triliun kepada 1.084 UMKM. Investree juga sudah berekspansi ke Vietnam dengan nama merek eLoan. Di sana, Investree telah mendistribusikan pembiayaan sebesar 10 juta dollar AS.