Situasi di Kota Medan, Sumatera Utara, cukup kondusif pada Kamis (23/5/2019), satu hari setelah unjuk rasa penolakan hasil Pemilu 2019. Meski demikian, polisi tetap berjaga di Kantor Bawaslu dan KPU.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Situasi di Kota Medan, Sumatera Utara, cukup kondusif pada Kamis (23/5/2019), satu hari setelah unjuk rasa penolakan hasil Pemilihan Umum 2019. Meski demikian, polisi tetap berjaga di Kantor Badan Pengawas Pemilu Sumut dan Komisi Pemilihan Umum Sumut. Pengunjuk rasa sebelumnya menyatakan akan kembali berunjuk rasa di Bawaslu Sumut dengan massa yang lebih besar pada Jumat (24/5).
Aktivitas masyarakat di sekitar Kantor Bawaslu Sumut di Medan pun sudah berjalan normal. Minimarket, toko, warung, pedagang bunga, dan showroom mobil, yang sebelumnya tutup sepanjang Rabu, sudah buka seperti biasa. Arus lalu lintas pun tampak lancar.
Meskipun situasi kondusif, aparat kepolisian tampak berjaga ketat. Pagar kawat berduri tetap dipasang di depan Kantor Bawaslu Sumut. Polisi pun bersiaga di dalam dan di sekitar kantor tersebut. Kendaraan taktis meriam air dan kendaraan lapis baja Barracuda juga disiapkan di sana. Petugas juga memeriksa setiap orang yang hendak masuk ke Kantor Bawaslu Sumut.
Sebelumnya, jalan-jalan di sekitar Kantor Bawaslu Sumut pada Rabu siang hingga malam dipadati pengunjuk rasa yang menolak hasil Pemilu 2019. Ruas jalan tersebut pun ditutup total dari lalu lintas kendaraan. Massa yang terdiri dari ribuan orang membakar ban di enam titik di Jalan H Adam Malik. Pengunjuk rasa pun akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 22.00 WIB.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Medan Komisaris Besar Dadang Hartanto mengatakan, mereka melakukan pendekatan persuasif sehingga massa membubarkan diri pada Rabu malam. Sebelumnya, massa mengatakan akan menduduki Kantor Bawaslu hingga Kamis. Polisi pun masih tetap melakukan penjagaan ketat Kantor Bawaslu Sumut dan KPU Sumut.
Dadang mengatakan, situasi Kota Medan secara keseluruhan aman dan terkendali. Mereka pun memastikan aktivitas perekonomian di ibu kota Sumut itu berjalan seperti biasa. ”Kami terus menjaga keamanan di Kota Medan agar masyarakat bisa beraktivitas tanpa gangguan,” katanya.
Komandan Kodim 0201/Berdiri Sendiri Medan Kolonel (Inf) Yuda Rismansyah mengatakan, TNI ikut melakukan pengamanan di Kota Medan untuk membantu aparat kepolisian. ”Kami hanya mengerahkan bantuan personel,” katanya.
Yuda pun meminta para pengunjuk rasa menyampaikan pendapat dengan tetap mengedepankan keamanan bersama. Menurut Yuda, Medan adalah salah satu barometer keamanan nasional. Karena itu, situasi Medan harus tetap dijaga agar tetap kondusif.
Ketua Presidium Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat Sumut, Rabu Alam Syahputra, mengatakan, mereka akan kembali berunjuk rasa di Kantor Bawaslu Sumut pada Jumat (24/5). Menurut Rabu, mereka akan berunjuk rasa dengan massa yang lebih besar. Rabu mengatakan, mereka menolak hasil Pemilu 2019 karena ada indikasi kecurangan.