Tiket Mahal, Penumpang di Kualanamu Turun 20 Persen
Jumlah penumpang di Bandara Kualanamu, Medan, diperkirakan menurun 20 persen pada masa angkutan Lebaran tahun ini dibanding tahun lalu. Sebagian penumpang beralih ke moda transportasi laut atau darat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Jumlah penumpang di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, diperkirakan menurun 20 persen pada masa angkutan Lebaran tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Mahalnya harga tiket penerbangan membuat sebagian penumpang beralih ke moda transportasi laut atau darat.
Suasana di Bandara Kualanamu pun masih tampak sepi, enam hari sebelum Lebaran, Kamis (30/5/2019). Tidak tampak antrean di terminal kedatangan ataupun terminal keberangkatan. Suasana di loket pendaftaran ulang (check in) pun tampak sepi.
Manager on Duty Bandara Kualanamu Supri Handoyo mengatakan, penurunan jumlah penumpang mulai tampak pada Rabu (29/5/2019) atau tujuh hari sebelum Lebaran. Jumlah kedatangan penumpang penerbangan domestik sebanyak 9.934 penumpang, menurun 26 persen dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai 13.445 penumpang.
Akibat penurunan jumlah penumpang itu, tidak ada permintaan penambahan penerbangan untuk penerbangan domestik.
Penumpang yang berangkat pada hari yang sama juga hanya 7.186 penumpang atau menurun 37 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 11.466 penumpang. ”Kami memperkirakan penurunan jumlah penumpang sepanjang masa angkutan Lebaran ini rata-rata 20 persen,” kata Supri.
Supri mengatakan, pada 2018, puncak arus mudik di Bandara Kualanamu terjadi pada H-4 dan H-3 dengan jumlah semua penumpang lebih dari 32.000 orang per hari.
Akibat penurunan jumlah penumpang itu, kata Supri, tidak ada permintaan penambahan penerbangan untuk penerbangan domestik. Penambahan penerbangan hanya ada pada penerbangan internasional, yakni 34 penerbangan.
Menurut Supri, penurunan jumlah penumpang itu diakibatkan mahalnya harga tiket penerbangan. Pantauan di situs penjualan tiket daring, harga tiket penerbangan berbiaya murah rute Jakarta-Medan dengan jadwal Sabtu dan Minggu ini atau H-4 dan H-3 sudah menembus Rp 3,4 juta per orang dengan penerbangan sekali transit. Di hari selanjutnya, harga tiket penerbangan langsung rata-rata di atas Rp 2 juta per orang.
Angkutan laut
Tingginya harga tiket pesawat ini membuat sebagian penumpang memilih moda angkutan laut atau darat yang lebih murah meski dengan waktu tempuh yang lebih lama. Peningkatan jumlah penumpang antara lain terjadi pada pelayaran Kapal Motor (KM) Kelud jurusan Jakarta-Batam-Medan.
Kepala Cabang Belawan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Lutfi Israr mengatakan, jumlah penumpang kapal selama masa angkutan Lebaran diperkirakan meningkat 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Pada Kamis (30/5/2019), KM Kelud menurunkan penumpang asal Batam sebanyak 3.000 orang.
Jumlah itu lebih tinggi daripada hari biasa yang hanya sekitar 1.000 penumpang. ”Kami perkirakan jumlah penumpang akan terus meningkat mendekati Lebaran ini,” kata Lutfi.
Lutfi menuturkan, sejak Selasa (28/5/2019), KM Kelud hanya berlayar pada rute Medan-Batam pergi-pulang dan tidak singgah di Jakarta. Kapal itu akan kembali berlayar dengan rute Medan-Batam-Jakarta pada 9 Juni 2019.
Hal itu untuk memaksimalkan kapasitas pelayanan karena lebih dari 80 persen penumpang KM Kelud adalah jurusan Medan-Batam.