Berbagi Berkah di Bulan Suci
Di samping berpuasa sebulan penuh untuk melatih kesabaran dan menahan hawa nafsu, publik juga merayakan berkah di bulan suci ini. Tak melulu berbelanja, sebagian besar publik berbagi sedekah melalui zakat dan tradisi angpau Lebaran.
Bulan suci Ramadhan diyakini sebagai bulan istimewa untuk beribadah. Sebagai ekspresi keimanan, umat Muslim berlomba-lomba meningkatkan amal ibadah dan berbagi keberkahan. Hasil jajak pendapat “Kompas” pekan lalu di 16 kota besar Indonesia memperlihatkan mayoritas responden Muslim (83,7 persen) berbagi sedekah melalui zakat selama Ramadhan.
Bagi mereka, dengan bersedekah berarti tidak hanya menekan egoisme, tapi lebih merupakan perwujudan rasa peduli pada kondisi sosial ekonomi yang masih timpang.
Untuk penyaluran zakat, lebih dari separuh bagian responden Muslim (66,2 persen) menitipkan zakat fitrah-nya melalui masjid. Sementara 30,7 persen lainnya lebih memilih memberikan zakat langsung kepada warga yang membutuhkan.
Antusiasme masyarakat tersebut dibuktikan oleh nilai perolehan zakat nasional yang dikumpulkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang meningkat setiap tahunnya. Catatan Akhir Tahun Baznas memperlihatkan tahun 2018 Baznas menghimpun zakat sebanyak Rp 8,1 triliun, meningkat 31,8 persen dari pencapaian tahun 2017.
Dua tahun lalu nilainya juga meningkat (Rp 6 triliun) dibanding perolehan 2016 (Rp 5,12 triliun). Tahun ini, Baznas optimis bisa menghimpun Rp 9 triliun. Hal ini juga menunjukkan bulan suci yang penuh berkah menjadi momen untuk menggugah kesadaran filantropis masyarakat.
Zakat triliunan rupiah tersebut tahun lalu tak hanya memberi bantuan langsung kepada ratusan ribu fakir miskin tetapi juga bisa melahirkan institusi produktif seperti 156 Warung Z-Mart, empat unit lembaga keuangan Baznas Microfinance Desa (BMD), empat Lumbung Pangan, 17 Balai Ternak, dan 74 titik Zakat Community Development (ZCD).
Di hari Lebaran, masyarakat juga mengenal tradisi berbagi dengan memberi angpau atau juga disebut salam tempel terutama kepada anak-anak. Hasil jajak pendapat menunjukkan 85,6 persen responden Muslim menjalankan tradisi angpau ini. Mayoritas responden (80,5 persen) menyiapkan dana sebesar Rp 300.000 hingga Rp 3 juta untuk keperluan angpau ini.
Badan amil zakat nasional (Baznas) bekerjasama dengan Gopay membuat sedekah digital untuk masyarakat di Jakarta, Rabu (16/5/2018).Keperluan Lebaran
Berbagi berkah saat Ramadhan juga identik dengan berbelanja. Rezeki yang berasal dari pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) maupun simpanan selama setahun memungkinkan public membelanjakannya untuk keperluan menyambut sanak saudara. Bagi publik mempersiapkan keperluan Lebaran sama artinya dengan berbagi berkah kebahagiaan.
Belanja terbesar keperluan Lebaran, menurut hasil jajak, adalah untuk membeli barang-barang konsumsi seperti aneka makanan dan minuman serta baju, sepatu dan aksesoris (69,7 persen). Mayoritas responden telah mempersiapkan dana untuk belanja keperluan Lebaran tersebut antara Rp 500.000 hingga Rp 5 juta.
Prioritas belanja barang-barang konsumsi tak lain karena tradisi silaturahmi saat Lebaran. Tiap keluarga menyiapkan aneka hidangan maupun penampilan sebaik mungkin dengan memakai baju dan sepatu baru mereka untuk bertemu orang tua, kerabat, tetangga, kolega, hingga teman-teman.
Pola perilaku seperti ini menurut catatan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berhasil mendongkrak penjualan barang ritel hingga 20 persen pada 2018. Penjualan di masa Lebaran memang rata-rata telah berkontribusi cukup besar (40-50 persen) bagi keseluruhan kinerja ritel selama setahun.
Bagi lebih dari sepertiga responden pola belanja Lebaran itu dibiayai dari gaji bulanan sebagai sumber dana terbesar, sedangkan hampir sepertiga bagian responden menggunakan dana THR untuk berbelanja. Hanya satu dari lima responden yang telah mempersiapkan tabungan selama setahun untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
Tingginya minat masyarakat untuk belanja tak lepas dari masifnya tawaran di pusat-pusat perbelanjaan maupun belanja daring. Buktinya, mulai akhir Mei hingga Juni 2019 ada dua acara besar yang menawarkan banyak promo dan potongan harga di Jakarta. Acara tersebut adalah Festival Jakarta Great Sale dan Jakarta Fair Kemayoran.
Baca juga: Teknologi untuk Berdonasi
Dari aplikasi belanja daring, setiap hari promo spesial Lebaran diadakan. Shopee, Tokopedia, Buka Lapak, dan aplikasi belanja daring lainnya menawarkan promo gratis ongkos kirim, diskon hingga 99 persen, maupun cashback kepada konsumennya.
Hampir 70 persen responden jajak mengakui bahwa mereka sengaja memburu tawaran diskon dan promo untuk belanja keperluan Lebaran. Bahkan sepertiga responden menyatakan melakukannya dengan frekuensi tinggi, setidaknya seminggu sekali. Selain itu, lebih dari separuh bagian responden memanfaatkan berbagai bazar dan pasar murah untuk bisa memperoleh potongan harga, terutama bahan kebutuhan pokok.
Menjalin Silaturahmi
Berbagi berkah di bulan Ramadhan bisa dilakukan sambil menjalin silaturahmi. Cara yang telah menjadi tren adalah menggelar buka puasa bersama, baik antar kolega, teman-teman dekat, tetangga satu kompleks maupun keluarga besar. Lebih dari separuh responden mengaku pernah mengikuti buka puasa bersama.
Berbuka puasa bersama teman kerja masih menjadi pilihan terbanyak seperti dinyatakan oleh sekitar 32 persen responden. Bukber dengan rekan kantor umumnya dilakukan selepas jam kerja. Bukber dengan tetangga di lingkungan dinyatakan oleh satu dari empat responden.
Disusul kemudian bukber bersama keluarga besar untuk menyambung tali silaturahmi yang telah lama terputus atau saudara jauh. Bukber bisa juga menjadi ajang temu kangen atau reunian dengan teman-teman sekolah yang jarang ditemui seperti dinyatakan hampir 15 persen responden.
Empat dari sepuluh responden mengakui mengikuti acara bukber minimal satu hingga tiga kali sepanjang Ramadhan ini. Sedangkan hampir seperlima bagian responden umumnya mengikuti lebih dari empat kali acara bukber sebulan ini. Bahkan ada responden yang menghitung telah mengikuti lebih dari 10 kali bukber di berbagai tempat selama Ramadhan.
Bagi masyarakat perkotaan, bukber bisa menjadi "oase" masyarakat yang tidak memiliki cukup ruang dan waktu untuk bersosialisasi karena padatnya pekerjaan. Buka puasa bersama memberikan kesempatan bagi setiap orang yang ada di dalamnya untuk saling mendekatkan diri, membuka komunikasi, membangun hubungan baru, mempermudah rezeki, hingga memperpanjang umur melalui silaturahmi.
Ajang silaturahmi ini seringkali dilaksanakan dengan saling berbagi makanan maupun pembiayaan seluruh kegiatan bukber. Empat dari sepuluh responden mengaku biaya bukber selalu ditanggung bersama dan sama sekali tidak mahal karena hanya berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Bahkan hampir seperlima bagian responden mengikuti bukber secara gratis karena selalu ada rekan atau kerabatnya yang mau berbagi berkah. (DEBORA LAKSMI INDRASWARI/YOESEP BUDIANTO/LITBANG KOMPAS)