Banten memiliki potensi kerawanan yang cukup tinggi seiring kian dekatnya persidangan perselisihan hasil pemilihan presiden. Masyarakat Banten diminta menghormati langkah konstitusional untuk menyelesaikan sengketa pemilu.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS – Banten memiliki potensi kerawanan yang cukup tinggi seiring kian dekatnya persidangan perselisihan hasil pemilihan presiden. Masyarakat Banten diminta menghormati langkah konstitusional untuk menyelesaikan sengketa pemilu.
Demikian dikatakan Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Banten Inspektur Jenderal Tomsi Tohir seusai Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Kalimaya 2019 di Serang, Banten, Kamis (13/6/2019). Bentuk-bentuk kerawanan itu antara lain mobilisasi massa, provokasi, dan konflik sosial.
Banten adalah daerah penyangga ibu kota negara. Karena itu, peristiwa di Jakarta sangat mempengaruhi situasi Banten. Saat kerusuhan di Jakarta pada 22 Mei 2019 misalnya, dua warga Banten tewas. Jumat besok, persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi akan dimulai.
Karena itu, Polda Banten telah melakukan berbagai antisipasi. Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Kalimaya 2019 misalnya, diselenggarakan sebagai momentum mempersiapkan diri dan menyatukan sumber daya Polda Banten untuk mendukung pengamanan sidang PHPU.
“Saya juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk membimbing masyarakat agar menghindari aksi massa,” kata Tomsi. Selain itu, masyarakat Banten diimbau senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hingga saat ini, belum terpantau pergerakan massa dari Banten menuju Jakarta.
“Masyarakat Banten cinta damai. Sejak awal, kami bersama TNI mengimbau masyarakat untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari,” ujar Tomsi. Masyarakat juga diharapkan menjaga silaturahim dan dipersilakan memantau sidang PHPU melalui media massa.
“Mekanisme (sidang PHPU) sudah ada. Apalagi, Idul Fitri belum lama berlalu. Pemeriksaan terhadap warga Banten yang hendak pergi ke Jakarta belum perlu dilakukan,” katanya. Tomsi menambahkan, arus mudik di Banten pada tahun 2019 berjalan lancar.
“Pencapaian itu diraih karena tingginya dedikasi para personel dan sinergi semua pemangku kepentingan yang kuat,” katanya. Dedikasi dan sinergi itu kembali diuji dengan agenda kamtibmas lain yang sarat tantangan, yaitu pengamanan sidang PHPU.
Upaya-upaya lain untuk mengantisipasi gangguan di Banten yang muncul sebagai dampak sidang PHPU, misalnya dilakukan dengan latihan sistem pengamanan markas polisi. Selain itu, para polisi ditempatkan di sejumlah pusat perbelanjaan dan stasiun.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Cilegon Ajun Komisaris Besar Rizki Agung Prakoso mengatakan, dalam rangka mengantisipasi dan mencegah upaya serangan fisik, pihaknya menggelar sistem pengamanan markas. Simulasi itu diadakan di Markas Polres Cilegon, Rabu (12/6/2019).