DKI Jakarta Kirim Lima Kontingen ke Turnamen Internasional
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengirimkan lima kontingen olahraga ke turnamen internasional pada Selasa (9/7/2019). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi tolok ukur prestasi atlet dari DKI Jakarta.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengirimkan lima kontingen olahraga ke turnamen internasional pada Selasa (9/7/2019). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi tolok ukur prestasi atlet dari DKI Jakarta.
Kelima kontingen tersebut yakni kontingen sepeda BMX Cross Pelajar yang akan mengikuti World Championship 2019 yang akan diselenggarakan di Zolder, Belgia pada 19-27 Juli. Tim sepakbola pelajar U-12 akan mengikuti The World Youth Cup Gothia Cup 2019 di Swedia pada 14-20 Juli.
Dari turnamen disabilitas, tim sepak bola tunagrahita mengikuti Kim Kallstrom Trophy The World Youth Cup Gothia Cup 2019 di Swedia pada 11-12 Juli. Kontingen bulutangkis disabilitas tunarungu mengikuti World Deaf Badminton Championship di Taiwan pada 11-12 Juli. Selain itu, tim bola basket tunadaksa akan mengikuti Bali Cup 2019 di Sanur, Bali pada 11-14 Juli.
Pelepasan kelima kontingen tersebut dipimpin Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta, Achmad Firdaus. Kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah DKI Jakarta untuk mengembangkan olahraga, khususnya pada pembinaan atlet usia dini dan atlet berkebutuhan khusus.
Kegiatan ini juga menjadi langkah awal pemerintah DKI Jakarta untuk meningkatkan gairah atlet untuk mengembangkan kemampuan mereka. “Selain mengirimkan mereka ke turnamen internasional, pemerintah DKI Jakarta juga akan memperbaiki gedung olahraga yang ada sesuai dengan standar internasional,” ujar Achmad.
Ia menargetkan para kontingen dapat meraih juara. Achmad mengunggulkan semua kontingen untuk menjadi juara karena mereka diperoleh dari hasil seleksi yang ketat dan layak mewakili DKI Jakarta ke luar negeri. Mereka telah berlatih sejak lama dan memiliki kemampuan yang memuaskan.
Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta Ahmad Djazimi mengatakan, persiapan kegiatan ini sudah dilakukan sejak empat bulan yang lalu. Sebagai contoh, tim sepak bola pelajar U-12 dibentuk dengan mengumpulkan sekolah sepak bola di Jakarta. Mereka melalui beberapan tahapan seleksi sehingga terbentuk tim sesuai dengan rencana pelatih.
“Kompetisi ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi tolok ukur prestasi atlet,” ujar Djazimi. Mereka yang bertanding di turnamen pelajar juga disiapkan untuk masuk ke jenjang pembinaan selanjutnya.
Pelatih Kepala Tim Pelajar DKI Jakarta U-12 Gilang Ramadhan mengatakan, proses seleksi dilakukan melalui kompetisi Indonesia Junior Soccer League yang berlangsung selama tiga minggu. Dari 60 anak yang ikut berkompetisi, terpilih 12 anak untuk mewakili DKI Jakarta.
Pembinaan di klub
Adapun beberapa kontingen telah dibina dalam satu klub sehingga mereka lebih padu dan terlatih, salah satunya tim bola basket tunadaksa. Mereka telah berada dalam satu klub bernama Jakarta Swift.
Humas Jakarta Swift Salim Nurjadin mengatakan, timnya telah mempersiapkan diri sejak awal tahun untuk turnamen Bali Cup 2019. Mereka berada dalam satu komunitas dan selalu berlatih seminggu dua kali pada Sabtu dan Minggu.
Dalam proses latihan, mereka harus menghadapi tantangan dalam menggunakan tangannya untuk menggiring bola. “Olahraga basket harus menggunakan tangan, sedangkan tangan mereka juga harus digunakan untuk mendorong roda,” ujar Salim.
Hal serupa juga terdapat pada kontingen sepeda BMX. Mereka dibina di Yayasan Akademi Sepeda Santoso. Pelatih dan Ketua Yayasan Akademi Sepeda Santoso, Priyo Susanto mengatakan, program pembinaan di akademinya dimulai dari usia 6 tahun hingga 22 tahun.
Kejuaraan di Belgia menjadi kompetisi pertama yang diikuti muridnya untuk mewakili DKI Jakarta. Sebelumnya, masing-masing dari mereka mengikuti kompetisi hingga tingkat Asia karena inisiatif pribadi.
Untuk bertarung di Belgia, Priyo mengirimkan dua pembalap yakni Raiden Raga (13) di kategori putra dan Shahnaz Mumtaz (13) di kategori putri. Keduanya baru saja berlaga di kejuaraan Asia BMX Championship yang diselenggarakan di Malaysia pada April 2019 lalu. Raiden meraih podium ke-4 dan Shahnaz meraih podium ke-2.