Dalam waktu hampir satu dekade terakhir, jumlah perusahaan dan karyawan PT Astra International bertumbuh hingga hampir dua kali lipat di seluruh Indonesia. Hal itu tak lepas dari dukungan perusahaan dalam membentuk profesionalitas karyawan, keluarga, hingga mitra perusahaan perdagangan umum tersebut.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam waktu hampir satu dekade terakhir, jumlah perusahaan dan karyawan PT Astra International bertumbuh hingga hampir dua kali lipat di seluruh Indonesia. Hal itu tak lepas dari dukungan perusahaan dalam membentuk profesionalitas karyawan, keluarga, hingga mitra perusahaan perdagangan umum tersebut.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto menyebutkan, hingga Maret 2019, perusahaannya memiliki 224.488 karyawan dengan total 229 perusahaan. Jumlah itu bertumbuh dari sekitar 145.000 karyawan di 145 perusahaan pada 2010.
Saat ini, Astra memiliki sembilan segmen usaha, yakni otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, serta properti.
”Keberhasilan pertumbuhan ini pada dasarnya karena karunia-Nya serta kerja keras dan kerja sama kita. Ditambah lagi, semangat segenap umat Muslim Astra untuk terus konsisten menjadi profesional,” kata Prijono saat membuka acara kegiatan Astra Gema Islami (AGI) 2019 di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Di hadapan 336 peserta Dewan Kemakmuran Masjid yang mewakili wilayah kerja Astra di tujuh provinsi, Prijono membuka acara bersama Chief of Corporate Affairs Astra Pongki Pamungkas dan Ketua Yayasan Amaliah Astra Riza Deliansyah. Turut hadir dalam kegiatan itu Direktur Astra Gita Tiffany Boer dan jajaran eksekutif Astra lainnya.
Untuk membentuk profesionalitas, menurut Prijono, segenap karyawan perusahaan harus bisa menjadi ahli di bidang masing-masing, tetapi tetap menjaga persatuan dan kebersamaan. Profesionalitas penting untuk menjaga ketahanan perusahaan menghadapi ketidakpastian global.
”Perjalanan ke depan tak mungkin selalu bisa diperkirakan. Di tengah ketidakpastian ini, kita harus tetap optimistis Astra mampu memastikan segenap kesiapan dalam menghadapi persaingan global yang makin kompleks dan saling terkait,” tuturnya.
Tanggung jawab sosial
Kegiatan AGI, yang sudah sembilan kali diselenggarakan, disebut sebagai salah satu cara perusahaan membentuk profesionalitas karyawan dan keluarga Astra, khususnya dari kalangan Muslim. Riza Deliansyah menjelaskan, selain sebagai wadah silaturahmi, berbagai program dalam bentuk kegiatan perlombaan, keagamaan, dan sosial diadakan dalam satu rangkaian acara sejak bulan Ramadhan silam.
”AGI ini diadakan untuk melibatkan banyak pihak. Kalau dulu hanya searah, peserta dengar penceramah, lalu pulang. Sekarang acara ini melibatkan berbagai pihak lewat berbagai kegiatan, seperti lomba futsal, lomba online, lomba hafalan Al Quran, lomba cerdas cermat, dan lain-lain. Jadi, kita tidak ingin hanya orang yang rajin ke masjid saja yang bisa bergabung,” tuturnya.
Puncak acara itu berlangsung pada 12-13 Juli 2019. Acara itu didukung 71 perusahaan Grup Astra dengan menghadirkan 2.400 karyawan dari sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Medan, Balikpapan, Tasikmalaya, dan Jabodetabek. Acara akan diakhiri dengan kegiatan Astra Berqurban dalam rangka hari raya Idul Adha.
Riza mengatakan, AGI merupakan salah satu kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) Astra yang secara umum diterapkan kepada lima pelaku, yaitu masyarakat, karyawan, vendor, lingkungan hidup, dan pemerintah.
”Dalam menjalankan program CSR untuk karyawan, kami bertujuan mengajak karyawan agar bisa melakukan sesuatu untuk orang lain dengan semangat kebersamaan,” ujar Riza.