Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perbankan menyesuaikan suku bunga kredit setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan pada Juli 2019.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perbankan menyesuaikan suku bunga kredit setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan pada Juli 2019. Penurunan suku bunga kredit akan memacu pertumbuhan ekonomi lewat investasi yang juga akan berpengaruh positif pada perbankan melalui pendapatan nonbunga.
Wapres, Rabu (7/8/2019), di Jakarta, menilai, suku bunga kredit perbankan seharusnya tidak lebih dari 7 persen. Menurut dia, bank perlu menyesuaikan suku bunganya terhadap penurunan suku bunga acuan BI.
”Dengan pertumbuhan inflasi 3,32 persen, bunga simpanan seharusnya tidak lebih dari 5 persen. Bunga kredit tidak lebih dari 7 persen. Kalau lebih dari itu, tentu ekonomi tidak jalan,” kata Kalla yang hadir dalam acara Bank Mandiri Beyond Wealth 2019.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan pada 18 Juli 2019. BI 7-day Reverse Repo Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Menurut Kalla, tidak berjalannya ekonomi akan membuat pendapatan nonbunga bank berkurang. Bisnis bank juga bertumpu pada pendapatan nonbunga, tidak semata mengandalkan tingginya suku bunga. Sebab, suku bunga yang diikuti bunga deposito tinggi akan menyebabkan kenaikan dana perbankan atau cost of fund.
Di sisi lain, penurunan suku bunga kredit akan memacu investasi yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. ”Sederhananya, teori di ekonomi, jika bunga rendah, investasi tinggi. Jika bunga tinggi, bagaimana orang mau investasi,” paparnya.
Sederhananya, teori di ekonomi, jika bunga rendah, investasi tinggi. Jika bunga tinggi, bagaimana orang mau investasi.
Sementara itu, untuk mempercepat investasi, Kalla berkomitmen mendorong Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan. Sejak 2018, BI telah enam kali menaikkan suku bunga dari 4,25 persen hingga menjadi 6 persen. Adapun penurunan suku bunga baru terjadi sekali pada Juli lalu.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menyampaikan, Bank Mandiri memang akan menurunkan suku bunga kredit. Namun, penurunan itu baru akan dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 3-6 bulan ke depan.
”Tentunya dari suku bunga dana kami sudah turun terlebih dulu sebelum suku bunga acuan turun. Hal itu membuat cost of fund juga turun. Kalau begini suku bunga kredit juga akan turun, tetapi butuh jarak 3-6 bulan dari penurunan suku bunga dana,” ujar Hery.
Suku bunga kredit juga akan turun, tetapi butuh jarak 3-6 bulan dari penurunan suku bunga dana.
Suku bunga kredit Bank Mandiri akan diturunkan 25 bps hingga 50 bps. Penurunan bunga dalam segmen konsumer diperkirakan akan terjadi lebih cepat dibandingkan lainnya. ”Kredit konsumer lebih cepat turun, persaingannya luar biasa di situ,” kata Hery.