Perbankan Butuh Waktu Penyesuaian Suku Bunga Kredit
Perbankan berkomitmen menyesuaikan suku bunga kredit setelah pada Juli 2019 suku bunga acuan BI diturunkan. Namun, perbankan membutuhkan waktu menurunkan suku bunga kredit untuk beradaptasi dengan kebijakan bank sebelumnya terkait suku bunga dana.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perbankan berkomitmen menyesuaikan suku bunga kredit setelah pada Juli 2019 suku bunga acuan Bank Indonesia diturunkan. Namun, perbankan membutuhkan waktu menurunkan suku bunga kredit untuk beradaptasi dengan kebijakan bank sebelumnya terkait suku bunga dana.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perbankan menurunkan suku bunga kredit di bawah 7 persen. Hal itu untuk menyesuaikan penurunan suku bunga acuan BI. Penurunan tersebut dinilai bisa memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, OCBC NISP berkomitmen menurunkan suku bunga kredit. ”Pada prinsipnya, kita akan menurunkan (suku bunga). Tetapi, seperti yang dibilang Wapres, apakah suku bunga turun itu otomatis pinjaman naik? Kan, belum tentu juga,” katanya kepada Kompas, Jumat (9/8/2019).
OCBC NISP membutuhkan waktu untuk menyesuaikan suku bunga dana dan kredit karena sudah menaikkan kedua suku bunga itu. Pada Juni lalu, OCBC NISP telah menaikkan suku bunga dana sebanyak 100 basis poin (bps). Sementara itu, suku bunga kredit hanya naik 50 bps.
”Karena kenaikan bunga dana belum disesuaikan, maka dengan penurunan bunga dana sebanyak 25 bps Juli lalu (bersamaan dengan suku bunga acuan), tidak serta-merta kredit turun juga,” kata Parwati.
Penurunan bunga kredit pernah turun beberapa kali pada tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, pinjaman tidak naik secara langsung. Menurut presiden direktur bank swasta tertua di Indonesia itu, kenaikan pinjaman lebih bergantung pada kondisi makro.
Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan pada 18 Juli 2019. BI 7-day Reverse Repo Rate turun 25 bps menjadi 5,75 persen.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga berkomitmen menyesuaikan suku bunga kredit. Namun, bank pelat merah itu baru akan menurunkan suku bunga pada 3-6 bulan ke depan.
”Suku bunga dana kami sudah turun terlebih dulu sebelum suku bunga acuan turun. Kalau begini suku bunga kredit juga akan turun, tetapi butuh jarak 3-6 bulan dari penurunan suku bunga dana,” ujar Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi.
Suku bunga kredit Bank Mandiri akan turun 25 bps hingga 50 bps. Penurunan bunga yang menjadi prioritas adalah segmen konsumer. Segmen tersebut lebih cepat karena persaingannya lebih ketat dengan bank-bank lain.
Penurunan bunga yang menjadi prioritas adalah segmen konsumer. Segmen tersebut lebih cepat karena persaingannya lebih ketat dengan bank-bank lain.
Langkah cepat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengambil langkah cepat setelah penurunan suku bunga acuan BI. BRI menurunkan suku bunga kredit di segmen kredit mikro, ritel, dan konsumer sebanyak 50 bps, Kamis.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto menjelaskan, suku bunga yang rendah akan memberikan ruang lebih besar untuk pertumbuhan kredit perusahaan. Adapun kinerja kredit BRI melesat pada semester I-2019, bertumbuh 11,3 persen secara tahunan menjadi Rp 844,9 triliun.
”Dengan momentum seperti ini, kami berharap dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi sektor riil, khususnya untuk segmen mikro dan ritel,” ujar Suprajarto.
Selain penyesuaian suku bunga, BRI juga melakukan digitalisasi proses kredit untuk mempercepat pelayanan. ”Karena itu, dengan proses kredit yang cepat dan suku bunga yang murah, tentunya dapat memberikan ruang pertumbuhan kredit yang lebih tinggi,” lanjutnya.