Wiranto Sampaikan Pesan Presiden untuk Warga Papua
Menko Polhukam Wiranto mengunjungi sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat yang baru dilanda gelombang unjuk rasa yang berujung anarki. Wiranto membawa pesan Presiden Joko Widodo bagi masyarakat Papua agar selalu menjaga kedamaian dan kerukunan. Dalam waktu dekat, Presiden akan mengunjungi Papua.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·2 menit baca
SORONG, KOMPAS — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengunjungi sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat yang baru saja dilanda gelombang unjuk rasa yang berujung anarki. Wiranto membawa pesan dari Presiden Joko Widodo bagi masyarakat Papua agar selalu menjaga kedamaian dan kerukunan. Dalam waktu dekat, Presiden akan mengunjungi Papua.
”Presiden menyampaikan salam hangat, salam persaudaraan, salam kedamaian,” kata Wiranto dalam kunjungannya di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (22/8/2019) siang. Wiranto yang didampingi Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh di salah satu hotel.
Wiranto meminta semua pihak meredakan emosi dan melihat kembali duduk persoalan yang terjadi. Tindakan kekerasan hanya akan membawa kerugian bagi masyarakat. Banyak program pembangunan untuk Papua dan Papua Barat tidak dapat berjalan dengan baik jika situasi keamanan terganggu.
Selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo, perhatian untuk wilayah timur Indonesia termasuk tanah Papua sangat tinggi. Jokowi sudah tujuh kali berkunjung ke tanah Papua selama lima tahun terakhir. Hal itu sebagai bentuk kecintaan pemerintah pusat. Menurut rencana, Jokowi akan kembali ke Papua dalam waktu dekat.
Jokowi sudah tujuh kali berkunjung ke tanah Papua selama lima tahun terakhir.
Diberitakan sebelumnya, Presiden merespons aksi di Papua dan Papua Barat. ”Saudara-saudaraku. Pace, mace, mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, yang paling baik adalah saling memaafkan,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada Senin lalu.
Presiden menegaskan, pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat. ”Emosi itu boleh, tetapi memaafkan itu lebih baik. Sabar itu juga lebih baik,” ujar Presiden lagi (Kompas, 20/8/2019).
Gerry Gemenop, tokoh adat Papua yang hadir dalam pertemuan itu, sangat berharap Presiden datang ke tanah Papua untuk menyampaikan rasa keprihatinan tersebut. Ungkapan keprihatinan Presiden dilakukan dalam bentuk upacara adat. ”Masalah ini harus diselesaikan secara adat,” katanya.
Situasi kondusif
Kepala Polda Papua Barat Brigadir Jenderal (Pol) Hery Nahak mengatakan, situasi di Papua Barat sudah kondusif. Gejolak yang terjadi di Manokwari, Sorong, dan Fakfak berhasil diredam dan dikendalikan aparat. ”Masyarakat sudah boleh beraktivitas seperti biasa. Jangan takut,” katanya.
Berdasarkan pantauan Kompas, jalanan di Kota Sorong sudah dipenuhi kendaraan bermotor. Pertokoan dan pasar juga kembali dibuka. Sejumlah kendaraan bermotor diparkir di bahu jalan utama di Jalan Ahmad Yani. Beberapa lokasi masih dijaga aparat bersenjata. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dan kantor pemerintahan juga sudah dibuka.