Tiga adegan terakhir dari total 62 adegan rekonstruksi pembunuhan ayah dan anak di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dituntaskan di Markas Polda Metro Jaya, Senin (9/9/2019).
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga adegan terakhir dari total 62 adegan rekonstruksi pembunuhan ayah dan anak di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dituntaskan di Markas Polda Metro Jaya, Senin (9/9/2019). Tiga adegan itu menutup rekonstruksi yang mulai dilakukan penyidik pada Kamis (5/9/2019) di Apartemen Kalibata dan rumah korban di Lebak Bulus.
Tiga adegan terakhir dilaksanakan di lapangan Sabhara di Markas Polda Metro Jaya, menghadirkan tersangka AK (45). Sementara tersangka KV (18), anak AK, tidak dihadirkan karena masih dirawat akibat luka bakar.
Ketiga adegan tersebut menggambarkan bagaimana tersangka KV membawa jenazah Edi Chandra Purnama (45) dan M Adi Pradana (23) kemudian membakarnya. Tersangka AK dan KV berputar-putar menggunakan dua mobil sebelum menuju Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.
Kedua tersangka tiba di Sukabumi pada Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 11.00. KV menyiramkan delapan botol bensin ke jenazah korban atas perintah AK. Kemudian KV menyalakan korek api saat masih duduk di dalam mobil. Saat itulah api menyambar KV yang menyebabkan luka bakar 36 persen.
Tersangka AK tampak tenang saat melakukan rekonstruksi. AK menjelaskan kepada penyidik dengan tenang. Proses rekonstruksi hanya berlangsung kurang lebih lima menit.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, tiga adegan itu berkaitan dengan penyiraman bensin kemudian pembakaran.
”Kami menyinkronkan keterangan AK dan KV. Kami sinkronkan, kami peragakan sehingga semuanya akan tergambar jelas seperti apa sehingga memudahkan penyidik melihat kasus ini,” ujarnya.
Argo mengatakan, masih ada satu tersangka yang belum tertangkap, yaitu AKI. Empat tersangka lainnya adalah A, S, RD, dan K alias T. A dan S adalah orang suruhan yang membantu membunuh korban. RD adalah suami K, mantan asisten rumah tangga AK.
Kepala Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jerry Siagian menuturkan, tersangka sudah diperiksa psikolog. Namun, pemeriksaan oleh psikolog belum tuntas dan akan dilanjutkan setelah rekonstruksi.
Psikolog Kasandra Putranto menuturkan, dirinya sudah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka, tetapi tidak bersedia menjelaskan hasil pemeriksaan karena sudah menyampaikan hasilnya kepada penyidik.
Menurut Kasandra, tersangka AK menunjukkan perilaku tidak konsisten. Saat AK diwawancara wartawan pekan lalu tampak menyesal dan menangis, tetapi saat melakukan rekonstruksi begitu tenang.
”Minggu lalu menangis, hari ini enggak. Padahal, rekonstruksi. Berarti tidak konsisten, bisa berarti macam-macam,” ujarnya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.