Potensi Awan Hujan Muncul, TMC Akan Diterapkan di Sumsel
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS - Dalam waktu dekat, Teknologi Modifikasi Cuaca rencananya akan dilakukan karena adanya potensi awan hujan di sejumlah kawasan di Sumatera Selatan. Keberadaan hujan diharapkan dapat mengurangi dampak asap yang membuat udara di Sumsel sempat tidak sehat.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori, Jumat (20/9/2019) di Palembang menuturkan, dalam waktu dekat, pemerintah akan menerapkan hujan buatan setelah awal September lalu tidak membuahkan hasil lantaran ketiadaan awan hujan. “Untuk kali ini, hujan buatan akan dilakukan 23-24 September karena adanya potensi awan hujan di wilayah Sumatera Selatan,” ungkapnya.
Dalam proses penyemaian awan hujan, petugas akan menggunakan pesawat Hercules yang akan diterbangkan langsung dari Bandara Halim Perdanakusuma. "Pesawat ini digunakan karena memiliki daya jelajah yang lebih jauh," katanya.
Menurutnya, hujan buatan merupakan cara untuk mengurangi dampak asap dan kebakaran di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan. Akibat asap, udara di sejumlah wilayah terpantau tidak sehat pada 17 - 19 September, namun pada Jumat (20/9/2019), Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) kembali ke kategori sedang dengan nilai ISPU sebesar 99.
Untuk kali ini, hujan buatan akan dilakukan 23-24 September karena adanya potensi awan hujan di wilayah Sumatera Selatan, ungkap Ansori
Sampai saat ini, ungkap Ansori, kebakaran lahan masih terjadi di sejumlah wilayah seperti di Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Muara Enim. “Petugas dari darat dan helikopter pembom air masih memadamkan kebakaran di lapangan,” ungkapnya.
Personel juga ditambah dengan melibatkan warga yang tinggal dekat dengan lokasi kebakaran. “Tugas mereka adalah memastikan kebakaran tidak meluas dengan membuat sekat bakar,” kata Ansori. Keberadaan mereka sangat dibutuh kan karena sangat sulit untuk mendatangkan alat ke lokasi titik api.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Bambang Benny Setiaji menuturkan berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG akan ada potensi hujan dalam rentang prakiraan 23-24 September 2019 di wilayah Sumatera Selatan.
Pada Tanggal 23 September 2019, ujar Benny, peluang hujan sekitar 20-40 persen untuk Sumsel bagian timur dan sekitar 40-80 persen untuk bagian barat. Besaran curah hujan minimal yakni 10 milimeter. Keesokan harinya juga terpantau adanya peluang hujan 40-80 persen untuk seluruh wilayah Sumsel untuk curah hujan minimal 10 milimeter.
Masih berasap
Di sisi lain, ungkap Bambang, asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti Palembang. Asap tersebut datang dari sejumlah lokasi kebakaran lahan di Kecamatan SP Padang, Pampangan, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pematang Panggang, dan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin.
Walau sudah terpapar asap dan sempat masuk dalam kategori tidak sehat, namun Dinas Kesehatan Sumatera Selatan belum menyiapkan rumah singgah. “Rumah singgah baru akan dikeluarkan apabila kondisi udara sudah pada kategori berbahaya,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Ferry Yanuar.
Ferry menerangkan, untuk kondisi saat ini, kami masih fokus untuk membagikan masker dan juga meningkatkan kelengkapan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas hingga bidan desa. “ Yang paling dibutuhkan saat ini adalah masker, oksigen, dan makanan tambahan untuk bayi dan ibu hamil,” ungkapnya.