Jalan Surabaya di Busan, Korea Selatan, Perlu Dipercantik
Ruas Jalan Surabaya atau Surabaya-Gil di Busan, Korea Selatan, perlu dipercantik dengan hiasan-hiasan khas Kota Pahlawan.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
BUSAN, KOMPAS – Ruas Jalan Surabaya atau Surabaya-Gil di Busan, Korea Selatan, perlu dipercantik dengan hiasan-hiasan khas Kota Pahlawan. Ruas jalan yang cantik dengan pernik khas Surabaya diyakini bisa meningkatkan promosi Kota Surabaya di Busan.
Secretary General Tourism Promotion Organization for Asia Pacific Cities Kim Soo-il mengatakan, sejak diresmikan lima tahun lalu, Jalan Surabaya belum mendapatkan perbaikan yang cukup berarti. Pihaknya mempercantik sisi Jalan Surabaya dengan menanam berbagai tanaman untuk meningkatkan kenyamanan warga yang melintas maupun menggunakan ruas jalan tersebut untuk berolahraga.
Namun, upaya tersebut dinilainya belum maksimal. “Perlu ada simbol-simbol khas Surabaya, seperti gapura dan patung-patung agar ingatan orang Korea Selatan terhadap Surabaya yang melintas di sini terus tertanam di benak mereka,” kata Kim saat bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Minggu (29/9/2019) di Busan Indonesia Center.
Risma mengunjungi Busan Indonesia Center untuk menyapa sekitar 50 mahasiswa diaspora. Kunjungan kali ini juga merupakan rangkaian kunjungan kerja Risma ke Korea Selatan dalam rangka peringatan 25 tahun kota kembar Surabaya-Busan. Risma juga diagendakan mendapatkan gelar kehormatan (Honoris Causa) di bidang arsitektur dari Universitas Tongmyong, Busan.
Masih perlu ada simbol-simbol khas Surabaya, seperti gapura dan patung-patung agar ingatan orang Korea Selatan terhadap Surabaya yang melintas di sini terus tertanam di benak mereka, kata Kim
Kim menilai, lokasi Jalan Surabaya di Busan sangat baik untuk mempromosikan Surabaya kepada warga Busan. Lokasinya dilintasi ratusan pejalan kaki setiap hari dan menjadi salah satu halte pemberhentian bus di Busan. Nama Jalan Surabaya selalu didengar oleh warga Busan yang berhenti halte tersebut.
Namun sejak diresmikan lima tahun lalu, ruas jalan ini belum mendapatkan perbaikan yang memadai. Ruas jalan selebar sekitar delapan meter hanya ditanami tumbuhan di sisi jalan. Belum ada penambahan fasilitas lain yang memadai. Anggaran dari Pemerintah Busan untuk perbaikan ruas jalan tersebut juga terbatas.
“Identitas Surabaya di Jalan Surabaya hanya papan nama jalan. Ini masih kurang untuk menunjukkan identitas Surabaya kepada warga Busan yang melintas,” tutur Kim.
Risma mengatakan, anggaran untuk mempercantik Jalan Surabaya di Busan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tidak bisa dilakukan. Anggaran tersebut dilarang dipakai untuk pembangunan di luar negeri dan hanya boleh digunakan untuk pembangunan Kota Surabaya di Surabaya.
Kalau dana dari tanggung jawab sosial perusahaan diperbolehkan. Kami membuka peluang kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mempercantik Jalan Surabaya di Busan, kata Risma
Terlebih, pembangunan gerbang dan patung-patung diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 1 miliar. “Kalau dana dari tanggung jawab sosial perusahaan diperbolehkan. Kami membuka peluang kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mempercantik Jalan Surabaya di Busan,” katanya.
Namun demikian, Risma tetap berupaya meningkatkan promosi Surabaya di bagian lain, seperti meningkatkan kerja sama kebudayaan dengan Busan. Guru-guru musik dikirim ke Bussan untuk mengajarkan musik dan tarian Surabaya kepada warga Busan.