AS Pecahkan Dua Kali Rekor Dunia di 4 x 400 Meter Campuran
Terjawab sudah tim mana yang akan unggul di lari estafet 4 x 400 meter campuran di Doha, Qatar. Melalui strategi dan kekuatan tim, Amerika Serikat berhasil menyentuh garis finis paling cepat.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
Tidak lebih dari 24 jam, tim estafet 4 x 400 meter campuran Amerika Serikat memecahkan rekor dunia dua kali. Pencapaian gemilang itu terjadi di babak heat dan partai final, Minggu (29/9/2019) malam waktu Doha, Qatar, atau Senin dini hari WIB.
Hingga hari ketiga Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019, mulai 27 September hingga 6 Oktober nanti, baru dua rekor dunia terpecahkan. Keduanya dari nomor yang baru dikenalkan di kejuaraan dunia Doha ini. Rekor tersebut tidak lepas dari penampilan moncer tim AS yang terdiri dari Tyrell Richard, Jessica Beard, Jasmine Blocker, dan Obi Igbokwe.
Kali ini mereka mampu mengakhiri laga 400 m dengan total waktu 3 menit 12,42 detik. Minggu malam itu, tim AS menurunkan formasi Wilbert London, Allyson Felix, Courtney Okolo, dan Michael Cherry.
Michael Cherry yang menjadi pelari jangkar tim final AS ini justru mampu mengakhiri 4 x 400 m dengan waktu 3 menit 9,34 detik. Itu artinya ada hampir 3 detik rekor dunia sebelum yang terpotong. Tentu, dengan pemecahan rekor ini, berarti tim AS juga berhak memperoleh bonus pemecahan rekor dunia sebesar 100.000 dollar AS.
Selain pemecahan rekor dunia estafet 4 x 400 m campuran yang memang menjadi tontonan menarik ini, hal yang tidak kalah penting adalah keberadaan Allyson Felix. Sprinter asal Los Angeles, California, AS, ini penampilannya masih tetap menawan meskipun pada 18 November nanti dirinya genap berusia 34 tahun.
Dengan meraih medali emas estafet 4 x 400 m campuran ini, Allyson Felix, yang baru melahirkan pada 2018, telah mengoleksi 12 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu dari pentas kejuaraan dunia IAAF. Ke-12 medali emas itu diperoleh sejak pertama kali mengikuti Kejuaraan Atletik Dunia IAAF di Helsinki, Finlandia, tahun 2005, ketika ia meraih medali emas 200 m.
Selain mengikuti delapan kali Kejuaraan Dunia, Allyson Felix juga sudah empat kali mengikuti Olimpiade serta memperoleh 6 medali emas dan 3 medali perak dari pesta olahraga atlet terbaik sedunia itu. Semua medali yang diperolehnya, baik dari Olimpiade maupun Kejuaraan Dunia, itu diraih dari nomor spesialisnya, 200 m, 400 m, estafet 4 x 100 m, 4 x 400 m, dan 4 x 400 m campuran.
Adapun medali perak diraih tim Jamaika yang membuat rekor nasional dengan catatan waktu 3 menit 11,78 detik. Saat laga penentuan ini, tim Jamaika terdiri dari Nathon Allen, Roneisha McGregor, Tiffany James, dan Jovan Francis.
Sementara Bahrain yang diperkuat Salwa Eid Naser, Musa Isah, Aminat Jamal, dan Abbas Abubakar Abbas mampu memperbaiki rekor Asia menjadi 3 menit 11,82 detik.
Polandia menjadi satu-satunya tim yang tidak menggunakan format putra-putri-putri-putra. Tim ini berusaha menciptakan kepemimpinan melalui pelari putranya, Wiktor Suwara dan Rafal Omelka. Pencapaian ini dipertahankan dua pelari putri mereka, Iga Baumgart-Witan dan Justyna Swiety-Ersetic. Baik Baumgart-Witan maupun Swiety-Ersetic sama-sama peraih medali emas di Kejuaraan Atletik Eropa 2018 di Berlin untuk nomor 4 x 400 m putri.
Perbedaan formasi ini mengundang perhatian penonton. Sebagian penonton yang memadati Stadion Internasional Khafila memberikan dukungan kepada mereka. Ketika Justyna Swiety-Ersetic meninggalkan 1.200 m untuk menyelesaikan 400 m tanggungannya. Ini mengingat di belakang ada tujuh atlet pria yang memburunya. Namun, pertarungan itu ternyata gagal membuahkan hasil. Omelka yang sudah memimpin 30 m tidak cukup kuat ketika menyerahkan tongkat kepada Swiety-Ersetic.
Keadaan ini memberikan peluang tim lain mengatasi ketertinggalan. Sejumlah atlet putra menyusul, diawali atlet AS, Jamaika, Bahrain, Inggris, dan Irlandia Utara. Namun, dengan hasil 3 menit 12,33 detik, catatan waktu itu menjadi rekor nasional Polandia yang berada di urutan ke-5, di belakang Inggris dan Irlandia Utara yang mencatat waktu 3 menit dan 2,27 detik.
Padahal, Inggris dan Irlandia Utara sudah menambahkan Martyn Rooney, juara dua kali 400 m Kejuaraan Atletik Eropa 2014 di Zurich, Swiss, dan 2016 di Amsterdam, Belanda.