Polresta Denpasar Pastikan Kesiapan Personel dan Peralatan Jelang Pelantikan Presiden
Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Ruddi Setiawan memerintahkan seluruh personel Polri di Polresta Denpasar agar mengaktifkan sistem aplikasi layanan kepolisian
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Ruddi Setiawan memerintahkan seluruh personel Polri di Polresta Denpasar agar mengaktifkan sistem aplikasi layanan kepolisian (Salak Bali). Salak Bali merupakan aplikasi yang dikelola Polda Bali untuk memudahkan koordinasi di kalangan internal kepolisian.
Ruddi memastikan kesiapan personel Polri di jajaran Polresta Denpasar untuk menjaga kondusivitas dan keamanan di Kota Denpasar dan sekitarnya menjelang hingga selesainya proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2019.
Perintah itu disampaikan Ruddi dalam apel gelar kesiapan personel, sarana, dan prasarana Polresta Denpasar di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Denpasar, Rabu (9/10/2019). Apel gelar kesiapan personel, sarana, dan prasarana digelar dalam rangkaian Operasi Mantap Brata Agung 2019 terkait pengamanan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden yang dijadwalkan pada Minggu (20/10).
Sekitar 700 personel Polresta Denpasar dan kepolisian sektor jajaran hingga anggota bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) di wilayah Kota Denpasar dan sekitarnya mengikuti apel gelar kesiapan di Lapangan Niti Mandala Renon tersebut.
Salak Bali adalah sistem layanan kepolisian di Polda Bali dengan berbasis digital yang dapat diunduh melalui sistem berbasis Android maupun IOS. Aplikasi Salak Bali diluncurkan Kepala Polda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose di Denpasar pada Mei 2017.
Layanan kepolisian dari Polda Bali ini juga meliputi laporan dari masyarakat terkait situasi kedaruratan, gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat (kamtibmas) hingga laporan situasi lalu lintas. Dalam apel gelar kesiapan tersebut, Ruddi juga mengimbau seluruh personel di jajaran Polresta Denpasar agar bersinergi dengan TNI dan komponen masyarakat serta pemerintah di daerah.
“Ciptakan kondisi agar masyarakat aman dan tertib serta nyaman. Cegah terjadinya konflik dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah, TNI, dan tokoh masyarakat di Bali. Hilangkan rasa cemas di masyarakat,” ujar Ruddi memberikan amanatnya dalam apel gelar personel itu.
Apel gelar kesiapan personel, sarana, dan prasarana itu dilaksanakan untuk memastikan kesiapan jajaran Polresta Denpasar melakukan pengamanan terpadu dan terkoordinasi, baik pengamanan terbuka maupun pengamanan tertutup, melalui patroli maupun operasi cipta kondisi. "Pengetatan pengamatan itu dalam rangka pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Ruddi ketika memimpin apel gelar personel itu.
Pengetatan pengamatan itu dalam rangka pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
Adapun situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali, terutama di Kota Denpasar dan sekitarnya, menurut Ruddi terpantau masih kondusif menjelang hari pelantikan presiden dan wakil presiden. Hal itu disampaikan Ruddi seusai pelaksanaan apel gelar personel. Ruddi mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat, pemerintah daerah, dan TNI yang sudah bersama-sama Polri menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Kota Denpasar.
Meskipun situasi masih kondusif, Ruddi menambahkan, polisi tetap mengantisipasi ancaman gangguan ketertiban dan keamanan di masyarakat, di antaranya, munculnya propaganda atau provokasi melalui media sosial ataupun media lainnya dan unjuk rasa atau demonstrasi yang mengarah kerusuhan massa. “Jangan menganggap remeh setiap permasalahan, polisi harus mencegah terjadinya konflik,” kata Ruddi.
Situasi keamanan Bali yang tetap terjaga dan kondusif menjelang hari pelantikan presiden dan wakil presiden juga diungkapkan Gubernur Bali I Wayan Koster dalam kesempatan terpisah. Ditemui di Denpasar, Selasa (8/10), Koster menyatakan sudah dan terus berkoordinasi dengan Kepala Polda Bali, Panglima Kodam IX/Udayana, dan komponen forum komunikasi pimpinan daerah di Bali terkait dinamika keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali.