Kirab Budaya di Yogyakarta Sambut Pelantikan Presiden
Puluhan komunitas masyarakat menggelar kirab budaya menyambut pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (19/10/2019).
Oleh
nino citra Anugrahanto
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Puluhan komunitas masyarakat menggelar kirab budaya menyambut pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (19/10/2019). Pawai bertajuk ”Parade Merah Putih” itu sekaligus merayakan keberagaman yang dimiliki bangsa ini.
Koordinator Parade Merah Putih Widihasto Wasana Putra mengatakan, ada 40 komunitas yang terlibat dalam parade tersebut. Mulai dari komunitas seni hingga pencinta sepeda antik turut serta.
”Keragaman peserta pawai ini menggambarkan Indonesia yang tetap kokoh, bersatu, aman, dan damai. Harapannya, setelah pelantikan tetap seperti ini. Indonesia tetap bahagia, aman, damai, dan tidak ada lagi konflik horizontal. Semuanya fokus menatap Indonesia lebih baik,” tutur Widihasto.
Warga yang berada di sepanjang Jalan Malioboro juga terlihat antusias menyaksikan pawai tersebut. Kamera telepon selular diarahkan ke setiap rombongan arak-arakan pawai. Sesekali mereka bertepuk tangan jika ada atraksi dari para peserta pawai.
Adapun atraksi yang ditunjukkan cukup beragam. Salah satunya adalah pertunjukan barongsai. Rombongan itu sempat berhenti di dekat Kampung Ketandan. Barongsai yang menari-nari dan mendekat ke warga yang menonton pawai membuat suasana semakin riuh.
Selain itu, ada pula yang rombongan pawai yang melakukan tari angguk. Tarian angguk diiringi musik gejok lesung yang dimainkan dari mobil pengiring pawai yang dipasangi pengeras suara. Para penari selalu menyunggingkan senyum di sepanjang jalan ingin mengajak warga sekitar turut bergembira.
Lalu, masih ada rombongan pawai yang sekadar berjalan mengenakan pakaian adat. Pakaian adat yang dikenakan itu mulai dari Jawa, Madura, hingga Dayak.
Tidak kalah seru peserta pawai yang berseragam bregada. Mereka berjalan kompak dengan iringan suara genderang, terompet, dan seruling. Pasukan yang berjalan di barisan belakang mengibar-ngibarkan bendera Merah Putih.
Titik akhir pawai itu berada di Benteng Vredeburg. Di sana, ada panggung hiburan kecil. Edo Kondologit, musisi asal Papua, ikut tampil di panggung itu menghibur peserta pawai dan warga sekitar yang turut hadir. Lagu-lagu yang dimainkan antara lain adalah ”Kebyar-Kebyar”, ”Aku Papua”, ”Sewu Kuto”, dan ”Tanah Airku”.
”Kita harus kerja keras bersama-sama menunjukkan kebinekaan kita supaya jangan mudah dipecah belah. Kita ini beragam ras, budaya, dan agama. Ini kekayaan kita sebagai bangsa besar,” kata Edo.
Kita harus kerja keras bersama-sama menunjukkan kebinekaan kita supaya jangan mudah dipecah belah. Kita ini beragam ras, budaya, dan agama. Ini kekayaan kita sebagai bangsa besar.
Edo mengharapkan Presiden Joko Widodo tidak ada beban dalam menjalani masa kepemimpinan periode keduanya. Ia optimistis Indonesia bisa lebih baik ke depan. Terlebih lagi, fokus pembangunannya sudah menuju ke sumber daya manusia. Akan tetapi, ia meminta agar infrastruktur tidak dilupakan untuk terus dibangun karena masih banyak daerah tertinggal.
Selain itu, Edo menanggapi, perhatian Joko Widodo terhadap masyarakat Papua sudah lumayan besar. Memang masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan lagi. Ia tak memungkiri, komitmen Jokowi terhadap pembangunan Papua sudah besar.
”Saya tahu, Pak Jokowi pasti punya hati besar untuk memerhatikan Papua. Beliau sadar betul selama masa Orde Baru, era Reformasi, Papua seperti setengah-setengah diperhatikan. Kita berharap Papua lebih damai lagi supaya pembangunan yang dilakukan tetap berjalan,” ujar Edo.
Kepala Bidang Humas Polda DI Yogyakarta Komisaris Besar Yuliyanto mengatakan, kondisi DIY aman menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden. Masyarakat diharapkan tidak cemas. Aparat kepolisian terus bersiaga untuk menjaga keamanan wilayah.
”Hari ini bisa kita buktikan. Ada kegiatan Merah Putih bisa berjalan tanpa gangguan. Intinya, Yogyakarta tetap aman,” kata Yuliyanto.
Yuliyanto mengatakan, pengawasan dilakukan seperti biasa. Khususnya pada titik-titik yang terdapat banyak masyarakat berkumpul. Ia berharap masyarakat bisa ikut menjaga suasana kondusif sehingga tidak ada gangguan keamanan berarti di wilayah tersebut.