PM Australia hingga Wapres China Hadiri Pelantikan Presiden Jokowi
Pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan dihadiri 17 kepala negara, kepala pemerintahan, dan utusan khusus dari luar negeri. Setelah dilantik, Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan segera bertolak ke Istana Merdeka.
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan dihadiri 17 kepala negara, kepala pemerintahan, dan utusan khusus dari luar negeri. Persiapan menjelang pelantikan yang akan berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, sudah rampung.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, para tamu negara tersebut sudah mengonfirmasi kehadirannya. Selain itu, 168 duta besar juga akan menghadiri pelantikan tersebut. Acara pelantikan dijadwalkan besok, Minggu 20 Oktober 2019 sekitar pukul 14.30.
”Beberapa kepala negara yang akan datang adalah Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Wakil Presiden China Wang Qishan. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Mahathir Mohamad, dan PM Australia Scott Morrison,” ucapnya seusai geladi bersih acara pelantikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (19/10/2019).
Selain itu, selama beberapa minggu lalu, pimpinan MPR telah membagikan undangan kepada para pejabat negara. Sejumlah pejabat yang diundang adalah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan capres Prabowo Subianto, dan mantan cawapres Sandiaga Uno.
”Semua tokoh tersebut sudah mengonfirmasi akan hadir dalam acara pelantikan,” katanya.
Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono mengatakan, sesuai dengan tata tertib MPR, syarat pelantikan presiden-wakil presiden harus memenuhi kuota forum (kuorum) yaitu dihadiri oleh 50 persen plus 1 dari 711 jumlah anggota MPR periode 2019-2024.
”Kami yakin kuorum bisa tercapai karena pimpinan MPR sudah mengimbau anggotanya untuk menghadiri acara pelantikan,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian mengimbau masyarakat tidak melakukan demonstrasi untuk menjaga nama baik bangsa di mata internasional. Polri pun tidak akan menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan (STTP) unjuk rasa kepada masyarakat yang akan melakukan demonstrasi.
”Indonesia bukanlah negara yang kacau, rusuh, seperti di Afghanistan dan Suriah. Acara pelantikan ini akan jadi momentum internasional, semua media melihat dan mata internasional akan melihat. Kami tidak ingin bangsa kita dicap buruk,” ucapnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, sebanyak 30.000 personel gabungan TNI-Polri akan menjaga proses pelantikan Presiden-Wakil presiden pada Minggu, 20 Oktober 2019, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Sejumlah obyek vital, seperti PLN Gandul, pusat perbelanjaan Glodok, Bandara Soekarno-Hatta, Lanud Halim Perdana Kusuma, dan depo logistik Pertamina, dijaga ketat personel gabungan.
Mereka akan dikawal mulai dari kedatangan ke gedung parlemen hingga kembali ke hotel atau wisma masing-masing
”Selain itu, obyek yang diamankan pasukan TNI-Polri adalah Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga, tamu negara dan tamu asing, serta utusan khusus. Mereka akan dikawal mulai dari kedatangan ke gedung parlemen hingga kembali ke hotel atau wisma masing-masing,” katanya.
Kembali ke Istana
Bambang mengatakan, sesuai jadwal yang diterima MPR, setelah dilantik, Joko Widodo-Ma’ruf Amin segera bertolak ke Istana Merdeka, Jakarta. ” Saya tidak tahu apakah akan ada arak-arakan atau pengumuman kabinet setelah itu.”
Wakil Ketua MPR dari Fraksi PPP Arsul Sani menjelaskan, kemungkinan Presiden akan mengumumkan susunan kabinet 1-3 hari setelah dilantik. Menurut dia, masih ada beberapa ketua umum parpol yang belum diundang Jokowi untuk membahas kabinet.
”Seperti Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa pun belum diundang ke Istana oleh Presiden,” katanya.
Arsul mengatakan, meski struktur kabinet sudah rampung, bisa saja nanti ada perubahan nama-nama menteri dalam susunan tersebut. Ia pun menyerahkan seutuhnya kepada Presiden Jokowi terkait susunan kabinet nantinya.