Aksi Teror Terus Berulang, DPR Minta Antisipasi Ditingkatkan
Dewan Perwakilan Rakyat meminta semua pihak untuk meningkatkan antisipasi terhadap aksi terorisme. Modus yang dilakukan teroris untuk mengancam ketahanan negara terus berevolusi hingga kerap tak disadari.
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dewan Perwakilan Rakyat meminta semua pihak untuk meningkatkan antisipasi terhadap aksi terorisme. Modus yang dilakukan teroris untuk mengancam ketahanan negara terus berevolusi hingga kerap tak disadari.
Ketua DPR Puan Maharani, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019), mengatakan, antisipasi terhadap aksi terorisme harus ditingkatkan. Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Markas Besar Polrestabes Medan, Sumatera Utara, pagi tadi merupakan pengulangan dari peristiwa serupa sebelumnya.
”Kita harus mengantisipasi supaya tidak terjadi karena teror sudah terjadi berulang-ulang dan dilakukan di obyek vital. Ini bukan hanya tugas polisi, melainkan juga seluruh masyarakat,” kata Puan.
Menurut catatan Kompas, sudah ada tiga serangan teror pada 2019 hingga sejauh ini. Sebelum di Medan, ledakan pertama terjadi di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Juni lalu. Serangan bom kedua terjadi di Markas Kepolisian Sektor Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Agustus lalu.
Puan menambahkan, evolusi modus teror juga perlu diwaspadai. Pada aksi bom bunuh diri di Medan, pelaku mengenakan jaket ojek daring.
Sejauh ini, ojek daring merupakan profesi yang aktivitasnya sangat lekat dengan masyarakat sehingga gerak-geriknya cenderung tidak dicurigai. Selain itu, mereka juga menyasar tempat yang justru dianggap aman.
Puan meminta kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa dan pelaku teror di Polrestabes Medan. Selain itu, ke depan perlu ada program deradikalisasi yang jelas karena aksi teror saat ini tidak hanya dilakukan secara berjejaring, tetapi juga secara individu.
Tetap tenang
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Herman Herry mengecam keras aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Ia juga mendorong agar kepolisian segera mengusut tuntas peristiwa tersebut.
Herman mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Seluruh elemen masyarakat harus bersatu menunjukkan bahwa Indonesia tidak takut terhadap teror, apa pun bentuknya.
”Saya juga mengimbau seluruh masyarakat menahan diri untuk tidak menyebarkan foto-foto ataupun video aksi tersebut. Selain masyarakat tidak perlu mendapatkan gambar atau visual mengerikan, menyebarkan foto dan video hanya membantu tercapainya tujuan teror itu sendiri,” kata Herman.