Kampus diharapkan terus menjadi tempat menjalin sinergi, perajut persatuan, hingga pelopor toleransi. Saat itu terwujud, kampus bakal memiliki kontribusi besar mendukung gerak anak bangsa mewujudkan visi Indonesia maju.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS–Kampus diharapkan terus menjadi tempat menjalin sinergi, perajut persatuan, hingga memelopori toleransi. Saat itu terwujud, kampus bakal memiliki kontribusi besar mendukung gerak anak bangsa mewujudkan visi Indonesia maju.
Disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, seruan itu digelorakan Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Nasional XIII Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Jumat (15/11/2019).
“KAGAMA agar selalu menjadi garda terdepan dalam menggalang sinergi menuju Indonesia maju,” ujar Budi saat membaca sambutan tertulis Presiden Joko Widodo.
Rangkaian munas ini dimulai Kamis (14/11) dan dijadwalkan akan berlangsung hingga Minggu (17/11). Munas XIII KAGAMA kali ini mengangkat tema “KAGAMA Bersinergi Untuk Indonesia Maju”.
Dalam pembukaan, hadir Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Ketua Umum PP KAGAMA Ganjar Pranowo. Selain itu, hadir juga Gubernur Bali Wayan Koster dan Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose.
Budi mengatakan, alumni UGM tidak hanya tersebar di seluruh Indonesia tapi hingga ke luar negeri. Mereka berasal dari beragam suku dan budaya berbeda. Oleh karena itu, para alumni UGM diminta selalu ingat dan memegang teguh nilai Pancasila serta jati diri UGM sebagai universitas nasionalis dan perjuangan.
“Dalam KAGAMA ditanamkan nilai-nilai kebangsaan yang selalu saling menjaga dan menjadi simpul persatuan dan solidaritas serta berpihak pada kepentingan masyarakat. Gayeng (menyenangkan), guyub (kebersamaan), dan rukun (selaras), dan jangan lupa, migunani (bermanfaat),” kata Budi.
Ketua Umum PP KAGAMA Ganjar Pranowo mengatakan, kali ini digelar serangkaian seminar dan kegiatan menjelang pelaksanaan munas di Bali. Topiknya tentang pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia maju.
“Munas tidak hanya membangun organisasi tapi juga akan menghasilkan rumusan yang dapat digunakan untuk menatap masa depan Indonesia yang akan disampaikan kepada Presiden,” kata Ganjar.
Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, KAGAMA mewarisi nilai-nilai dan semangat kebangsaan dan toleransi sebagai sesama anak bangsa. “Saya juga berterima kasih atas pelaksanaan munas di Bali,” kata Koster. “Saya tahu Pak Ganjar pasti ingin menolong Gubernur Bali karena kegiatan munas seperti ini akan membawa berkah bagi Bali, ekonomi Bali ikut bergerak,” ujar Koster menambahkan.