3.000 Kartu Jelajah Multitrip Disiapkan MRT Jakarta
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Melengkapi pelayanan kepada penumpang, mulai 25 November 2019, masyarakat pengguna layanan kereta moda raya terpadu atau MRT Jakarta akan bisa membeli kartu Jelajah Multi-Trip Ticket. Pada tahap awal, 3.000 kartu ini disiapkan PT MRT Jakarta.
Tuhiyat, Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi, Senin (18/11/2019), menjelaskan, setelah melewati proses yang disyaratkan Bank Indonesia, akhirnya pada pertengahan November 2019 Bank Indonesia memberikan persetujuan PT MRT Jakarta menjadi penerbit uang elektronik berbentuk cip (chip-based).
Dalam keterangan kepada media, M Kamaluddin selaku Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta mengatakan, persetujuan itu dituangkan dalam surat
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta (Asisten Gubernur Bank Indonesia) bernomor 21/447/DKSP/Srt/B tertanggal 14 November 2019.
Uang elektronik chip-based itu akan diwujudkan ke dalam kartu multi-trip ticket (MTT). Kartu itu akan melengkapi kartu single trip ticket (STT) yang sudah lebih dulu diterbitkan PT MRT Jakarta juga kartu uang elektronik yang diterbitkan perbankan mitra PT MRT Jakarta.
Mengenai berapa besaran saldo dana minimum yang harus ada di kartu MTT, juga harga jual kartu, Tuhiyat menyebutkan belum bisa memberikan keterangan resmi. Hal itu akan diumumkan saat peluncuran kartu pada 25 November 2019.
”Menjelang 25 November itu, yang kami sedang siapkan sosialisasi dan pengumuman akan adanya kartu MTT itu. Masyarakat harus tahu dan jelas dulu apa beda STT dan MTT,” ujar Tuhiyat.
MTT tersebut, dalam jangka pendek, masih berlaku di layanan MRT Jakarta. Ke depan, paling lambat 1 Januari 2022, kartu MRT bakal bisa berinterkoneksi dan interoperabilitas dalam bentuk konvergensi teknis dengan kartu KMT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
”Kartu MTT ini cepat sekali. Kartu bisa dipakai di gerbang pembayaran atau gate penumpang dalam 0,01 detik,” ucap Tuhiyat.
Paling lambat 1 Januari 2022, kartu MRT bakal bisa berinterkoneksi dan interoperabilitas dalam bentuk konvergensi teknis dengan kartu KMT Kereta Commuter Indonesia.
Kartu Jelajah itu direncanakan berlogo JakLingko, tanda integrasi angkutan umum di Jakarta. PT MRT Jakarta tengah menyiapkan layanan bagi pemilik MTT agar bisa mendapatkan kartu pengganti apabila kartu MTT hilang. Caranya, penumpang melaporkan nomor seri kartu lama untuk diblok dan akan diterbitkan kartu baru.
Untuk STT, PT MRT Jakarta merencanakan sistem agar saat keluar dari area berbayar, penumpang cukup memasukkan kartu di gerbang. Gerbang akan menelan kartu itu sehingga bisa diproduksi sebagai kartu STT lagi.
Dengan cara itu, di awal perjalanan penumpang cukup membayar tiket sesuai jarak yang akan ditempuh. Penumpang tidak perlu antre meminta pengembalian dana deposit seperti pada kartu STT saat ini.