Mobil Patroli Freeport Ditembaki Kelompok Kriminal Bersenjata
Kelompok kriminal bersenjata menembaki mobil patroli PT Freeport Indonesia di area Mil 60, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (30/11/2019). Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menembaki mobil patroli PT Freeport Indonesia di area Mil 60, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (30/11/2019). Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto saat dikonfirmasi, Sabtu malam, membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, insiden penembakan mobil patroli di Mil 60 terjadi pada pukul 15.50 WIT. Mobil yang dikemudikan Ramadhani mengangkut dua penumpang, yang bernama Latif dan Mathew Philips, salah seorang warga negara asing.
”Mobil ini berangkat dari Mil 64 pada pukul 15.30 WIT. Ketika tiba di Mil 60, tiba-tiba terdengar dua kali tembakan mengarah ke mobil,” kata Eko.
Eko menuturkan, tim Satgas gabungan TNI dan Polri langsung bergerak ke lokasi kejadian setelah insiden tersebut. ”Tim telah memberikan bantuan dan mengamankan lokasi kejadian. Saat ini, mereka terus memantau sekitar area Mil 60,” tutur Eko.
Kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Hengky Wamang diduga terlibat dalam insiden ini. Ia pun mengimbau Satgas TNI-Polri agar lebih waspada terhadap aksi-aksi teror dari kelompok-kelompok kriminal yang ingin membuat suasana tidak kondusif di Papua. ”Kami berharap Satgas TNI-Polri dan masyarakat lebih waspada terhadap kelompok yang ingin mengganggu keamanan di Papua,” ujarnya.
Mobil ini berangkat dari Mil 64 pada pukul 15.30 WIT. Ketika tiba di Mil 60, tiba-tiba terdengar dua kali tembakan mengarah ke mobil.
Eko menambahkan, TNI telah bersiaga mengantisipasi adanya aksi gangguan keamanan di sejumlah daerah pada Minggu (1/12/2019). Diketahui, 1 Desember diperingati kelompok tertentu di Papua sebagai peringatan hari lahirnya negara Papua Barat.
Anggota TNI bersiaga di sejumlah daerah rawan gangguan keamanan. Daerah itu adalah Mimika, Nduga, Jayawijaya, Lanny Jaya, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Puncak.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengungkapkan, dari analisis di lapangan, Tembagapura diperkirakan menjadi salah satu lokasi aksi kelompok kriminal bersenjata pada Minggu ini.
”Total sebanyak 1.300 personel yang disiapkan untuk mengatasi gangguan keamanan pada 1 Desember di Papua. Saya melarang tak boleh ada kegiatan apa pun yang berkaitan momen tersebut,” kata Paulus menegaskan.