Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Kamis (19/12/2019), hilang terseret ombak di Pantai Watu Leter, di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Kamis (19/12/2019), hilang terseret ombak di Pantai Watu Leter, di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Hingga sore, upaya pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan.
Korban yang belum diketahui nasibnya adalah Frans Nababan (18), mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan asal Bogor, Jawa Barat. Peristiwa terjadi pukul 06.30 saat korban bersama beberapa kawan bermain di pantai.
”Pencarian masih terus kami lakukan sampai sore ini. Pencarian, penyisiran, dan pengamatan dilakukan di lokasi korban terseret ombak hingga ke arah timur dan barat. Pencarian dilakukan baik melalui darat maupun perairan,” ujar Kepala Satuan Polisi Perairan (Polair) Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Dwiko Gunawan.
Menurut Dwiko, upaya pencarian tidak menemui kendala, termasuk soal cuaca. Kondisi cuaca di sekitar Pantai Watu Leter cukup cerah. Begitu pula kondisi gelombang cukup landai. ”Cuaca kondusif, tetapi memang tidak mudah menemukan korban di lautan yang luas,” katanya.
Pencarian dilakukan dengan melibatkan sedikitnya 20 personel dari Pos Lapangan BPBD Gedangan, Tim SAR, Marinir, Perhutani, masyarakat sekitar, dan Polair Polres Malang.
Polair mengimbau masyarakat di sekitar pantai apabila mengetahui keberadaan korban, agar segera melapor. Menurut Dwiko, korban merupakan mahasiswa baru dan datang ke pantai itu bersama rekan-rekannya untuk rekreasi.
Cuaca kondusif, tetapi memang tidak mudah menemukan korban di lautan yang luas.
Menurut informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, korban terseret ombak saat berenang. ”Pada saat berenang, korban terseret ombak ke tengah laut dan hilang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan.
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD, korban bersama rombongan tiba di Pantai Watu Leter sekitar pukul 04.30. Begitu tiba, rombongan sempat ke kamar mandi dan menyewa tikar di warung di Pantai Watu Leter untuk beristirahat.
Lebih kurang pukul 06.30, delapan orang dari rombongan tersebut berenang di pantai. Setelah 20 menit berenang, tiba-tiba ombak menerjang dan menyeret korban ke tengah. Ada tiga rekan korban yang menyaksikan peristiwa ini, tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak.
Sekretaris BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiyono mengimbau pengunjung pantai di Malang untuk berhati-hati dan tidak mandi di laut. Imbauan ini penting karena ini musim libur sekolah yang segera disusul libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. ”Saat seperti ini biasanya jumlah wisatawan meningkat tajam,” katanya.
Menurut Bagyo, imbauan itu diterapkan untuk semua pantai. Selama ini, sering terjadi kecelakaan di pantai selatan Kabupaten Malang disebabkan karena wisatawan tidak mengindahkan imbauan dan larangan mandi di laut.