Memasuki musim liburan Natal dan Tahun Baru, jumlah pengunjung di Taman Wisata Candi Borobudur dan sejumlah obyek wisata lain di Magelang mulai meningkat sejak pekan lalu. Peningkatan diprediksi hingga 1 Januari 2020.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Memasuki musim liburan Natal dan Tahun Baru, jumlah pengunjung di Taman Wisata Candi Borobudur dan sejumlah obyek wisata lain di Magelang, Jawa Tengah, mulai meningkat. Peningkatan kunjungan wisatawan saat ini diprediksi akan terus berlangsung hingga 1 Januari 2020.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan, peningkatan jumlah wisatawan sebelumnya diduga baru akan terjadi minggu ini, ternyata sudah mulai terjadi pada akhir pekan lalu.
”Sabtu (21/12/2019), jumlah wisatawan sudah mencapai sekitar 30.000 orang dan pada Minggu (22/12/2019) jumlah wisatawan sudah mencapai hingga 42.000 orang,” ujarnya, Senin (23/12/2019). Capaian ini sudah jauh melampaui jumlah pengunjung pada akhir pekan di luar musim liburan, yang hanya berkisar 10.000-20.000 orang per hari.
Melihat antusiasme pengunjung pada akhir pekan lalu tersebut, maka jumlah pengunjung selama masa liburan 22 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 ditargetkan mampu mencapai 870.000 orang. Adapun mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, puncak kunjungan diperkirakan akan terjadi satu hari sebelum Natal yang ditargetkan akan mampu mencapai 50.000 orang.
Karena jumlah pengunjung akan terus meningkat, Putu mengatakan, pada minggu ini pihaknya mulai membuka satu lokasi parkir pengunjung di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur dengan kapasitas mencapai 500 mobil. Adapun lokasi parkir yang tersedia saat ini hanya mencapai sekitar 600 mobil.
Puncak kunjungan diperkirakan akan terjadi satu hari sebelum Natal yang ditargetkan akan mampu mencapai 50.000 orang. (I Gusti Putu Ngurah Sedana)
Di luar kompleks, Putu mengatakan, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan warga sekitar untuk membuka lokasi-lokasi parkir baru guna menampung kendaraan pengunjung. ”Di luar kompleks, sedikitnya ada 15 kantong parkir baru yang telah dibuka dan dikelola oleh warga desa,” ujarnya.
Selain menyediakan lokasi-lokasi parkir baru, di dalam kompleks candi disediakan tambahan sarana hiburan, seperti pentas kesenian dengan melibatkan empat kelompok kesenian tradisional serta atraksi baru, yaitu berkeliling kawasan Taman Lumbini menggunakan kereta kencana.
Musim libur Natal dan Tahun Baru juga ditangkap oleh warga Kecamatan Borobudur untuk ikut mendapatkan keuntungan di sektor pariwisata. Mugito, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, mengatakan, pihaknya sengaja menanami lahan pertanian seluas 1.500 meter persegi miliknya dengan sembilan jenis tanaman hias dan mayoritas di antaranya adalah tanaman bunga.
”Karena berlokasi di dekat sebuah hotel, lahan yang semula jadi areal pertanian dan rutin ditanami padi, saat ini saya ubah menjadi taman bunga. Saya berharap taman itu bisa jadi obyek wisata bagi wisatawan yang suka berswafoto,” ujarnya.
Pembukaan taman sebagai obyek wisata sengaja dilakukan pada bulan ini karena jumlah wisatawan di kawasan Borobudur biasanya akan membeludak pada musim liburan Natal dan Tahun Baru. Selama dua minggu ini, jumlah pengunjung di taman bunga milik Mugito mencapai 5-10 orang per hari dengan harga tiket masuk Rp 5.000 per orang.
Musim liburan Natal dan Tahun Baru juga memicu peningkatan jumlah wisatawan di obyek wisata Gunung Tidar di Kota Magelang. Obyek wisata religius yang biasanya dipadati ribuan wisatawan pada hari-hari tertentu dalam penanggalan Jawa itu sejak akhir pekan lalu juga ramai dikunjungi wisatawan.
Hengky, salah seorang petugas loket obyek wisata Gunung Tidar, mengatakan, pada Minggu (22/12/2019), lebih dari 700 orang datang mengunjungi Gunung Tidar. Jumlah ini melebihi jumlah pengunjung pada akhir pekan yang biasanya maksimal hanya berkisar 500 orang.
”Sebanyak 700 orang tersebut belum termasuk jumlah pengunjung yang biasanya datang pagi untuk sekadar berolahraga di kawasan Gunung Tidar,” ujarnya. Mereka yang kerap berolahraga tersebut adalah warga yang tinggal di kampung-kampung di sekitar Gunung Tidar. Mereka biasanya dibebaskan, tidak membayar tiket masuk Rp 3.000 per orang.
Hengky mengatakan, pada Senin (23/12/2019), jumlah pengunjung pun mencapai lebih dari 100 orang. Jumlah pengunjung hingga mencapai ratusan orang ini diperkirakan akan terus berlangsung minggu ini, terutama pada hari raya Natal, 25 Desember mendatang. ”Mereka yang tidak merayakan Natal biasanya juga akan turut senang menikmati liburan,” ujarnya.