Sampah yang belum selesai diangkut paling banyak terdapat di wilayah Kecamatan Jatiasih, terutama Pondok Gede Permai, Kemang IPI, Pondok Mitra Lestari, dan Vila Jatirasa.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Proses pembersihan sampah akibat banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, tinggal 30 persen. Jumlah keseluruhan sampah yang sudah terangkut hingga Sabtu (11/1/2020) mencapai 16.000 ton. Pembersihan sampah berjalan lambat lantaran sebagian besar sampah bercampur lumpur dengan ketebalan mencapai 50 sentimeter.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, sampah yang belum terangkut dari kompleks perumahan warga masih sekitar 30 persen. Pihaknya terus bekerja keras memastikan Kota Bekasi kembali bersih seperti sediakala pada 14 Januari 2020. Batas waktu itu sesuai masa akhir tanggap darurat yang ditetapkan Pemerintah Kota Bekasi.
”Sampai sekarang, kapasitas tampung di Tempat Pembuangan Akhir Sumur Batu sudah mendekati overload. Kami bekerja sama dengan DKI Jakarta pakai TPST Bantargebang untuk membuang sebagian sampah di sana,” ucapnya di Kota Bekasi.
Ia menjelaskan, pihaknya masih kesulitan dalam membersihkan sampah itu lantaran berbagai jenis sampah di perumahan warga itu bercampur lumpur. Sampah yang belum selesai diangkut paling banyak terdapat di wilayah Kecamatan Jatiasih, terutama Pondok Gede Permai, Kemang IPI, Pondok Mitra Lestari, dan Vila Jatirasa.
Daerah-daerah itu merupakan daerah yang paling terdampak akibat meluapnya Kali Bekasi. Perumahan-perumahan itu juga terletak di tepi titik nol Kali Bekasi atau tempat bertemunya dua sungai besar yang mengalir dari Kabupaten Bogor, yakni Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.
Berdasarkan penghitungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat terjadi banjir, genangan tertinggi ada di Pondok Gede Permai. Ketinggian maksimal air yang menggenangi Pondok Gede Permai mencapai 6 meter. Berdasarkan pantauan, pada pukul 14.00 di Pondok Gede Permai, sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing-masing. Mereka sibuk membersihkan rumahnya yang terendam lumpur.
Warudin (56), warga Pondok Gede Permai, mengatakan, warga kembali ke rumah masing-masing sejak tiga hari lalu. Sebagian besar peralatan rumah tangga, seperti kursi, meja, kasur, dan barang elektronik, rusak terendam banjir.
”Sebagian besar perabotan saya rusak, ada yang hilang dibawa banjir. Mungkin nanti beli baru. Enggak masalah asalkan kami selamat,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi M Jufri menambahkan, saat ini seluruh warga yang mengungsi akibat bencana banjir telah kembali ke rumah masing-masing. BPBD masih fokus pada kegiatan pembersihan.
”Kami juga membangun beronjong untuk mengantisipasi banjir susulan. Misalnya, di Kemang IPI (Jatiasih), itu di tepi sungainya sudah berisiko sehingga kami buat beronjong,” katanya.