Bus pengangkut karyawan milik PT Freeport Indonesia kembali ditembak orang tidak dikenal di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (13/1/2020). Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Oleh
fabio lopes
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Bus pengangkut karyawan milik PT Freeport Indonesia kembali ditembak orang tidak dikenal di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (13/1/2020). Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada 2018, delapan bus yang mengangkut karyawan PT Freeport Indonesia dari Timika ke Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, ditembaki orang tak dikenal di Mil 60 Tembagapura. Setahun kemudian, mobil patroli PT Freeport Indonesia ditembak di tempat yang sama.
Salah satu kelompok kriminal bersenjata yang aktif beraksi di Tembagapura adalah pimpinan Sabinus Waker. Pada Oktober 2017, dia dan kelompoknya menyandera 344 warga Distrik Tembagapura selama satu bulan.
Kelompok ini juga menembak dua anggota Brimob di Mil 69, Distrik Tembagapura, 15 November 2019. Brigadir Firman (28) tewas dan Ajun Inspektur Dua Yongky Rumte (40) terluka parah di punggung akibat insiden tersebut.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw, saat dihubungi dari Jayapura, Senin siang, mengatakan dua bus bernomor lambung 140487 dan 140419 itu ditembak di Mil 54, pukul 08.42 WIT. Para pelaku melepaskan tiga tembakan dari ketinggian sehingga mengenai kaca bagian kiri dua bus tersebut.
”Penembakan terjadi dalam perjalanan dari Tembagapura ke Timika. Tak ada korban dalam insiden ini,” kata Paulus.
Mantan Kapolda Sumatera Utara ini menuturkan masih menyelidiki kelompok yang terlibat dalam insiden tersebut. Namun, Paulus mengungkapkan, ada kelompok kriminal bersenjata yang berkumpul di Intan Jaya sejak Desember 2019 hendak menyerang Tembagapura.
”Saya bersama Kapolres Mimika telah mengecek lokasi penembakan dua bus tersebut. Diduga, kelompok kriminal bersenjata di Timika yang terlibat dalam aksi ini,” ujarnya.
Saya bersama Kapolres Mimika telah mengecek lokasi penembakan dua bus tersebut. Diduga, kelompok kriminal bersenjata di Timika yang terlibat dalam aksi ini. (Paulus Waterpauw)
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama membenarkan insiden penembakan dua bus pengangkut karyawan, Senin pagi. ”Saat ini, kegiatan operasional PT Freeport di Tembagapura masih berjalan normal pascainsiden penembakan ini. Akses jalan tambang di Mil 40-Mil 66 ditutup untuk keperluan investigasi pihak keamanan,” kata Riza.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Seby Sambom menyatakan bahwa penyerangan fasilitas Freeport di Tembagapura sebagai sikap penolakan atas kepemilikan sumber daya alam milik Papua oleh Pemerintah Indonesia.