Wapres Ma’ruf Amin Terima Gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan, pemerintah akan terus mengembangkan ekonomi syariah. Untuk itu, pemerintah memperluas sasarannya ke industri halal, industri keuangan, dana-dana sosial, dan bisnis syariah.
Oleh
FX LAKSANA AS
·3 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. Atas pemberian gelar itu, Ma’ruf Amin merendah dan menyatakan bahwa dirinya hanya salah satu bagian dari pengembangan ekonomi syariah Indonesia. Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan ekonomi syariah.
Upacara penganugerahan digelar di auditorium kampus tersebut di Pekanbaru, Riau, Jumat (6/3/2020). Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, Akhmad Mujahidin memberikan piagam penghargaan di depan sivitas akademika setempat. Hadir pula dalam kesempatan itu Gubernur Riau Syamsuar serta bupati/wali kota di Provinsi Riau.
Akhmad Mujahidin mengatakan, Wapres Ma’ruf Amin berperan penting dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Hal itu perlu diapresiasi karena ekonomi syariah dibutuhkan antara lain untuk mendorong inklusi keuangan nasional.
”Anugerah ini murni karena peran dan karya Bapak (Ma’ruf),” kata Akhmad.
Dalam kesempatan itu, Akhmad juga meminta Ma’ruf Amin meresmikan dan mencanangkan Provinsi Riau sebagai zona ekonomi syariah. Akhmad juga meminta Ma’ruf Amin menetapkan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, sebagai pusat penelitian dan pengembangan ekonomi syariah.
Ma’ruf Amin dalam pidatonya mengucapkan terima kasih atas penghargaan gelar tersebut. ”Sebenarnya dalam proses pengembangan kemajuan ekonomi syariah di Indonesia, saya hanya merupakan bagian. Saya hanya baut, sekrup, dari pengembangan itu. Oleh sebab itu, saya menganggap pemberian penghormatan ini merupakan penghormatan yang luar biasa kepada saya,” kata Ma’ruf Amin.
Dalam pidato tanpa teks berdurasi sekitar 40 menit itu, Ma’ruf Amin bercerita tentang sejarah dan perkembangan terakhir ekonomi syariah nasional. Menurut dia, ekonomi syariah sudah melembaga di Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemerintah.
Industri halal
Pemerintah sendiri, menurut Ma’ruf Amin, berkomitmen untuk terus mengembangkan ekonomi syariah. Untuk itu, pemerintah memperluas sasarannya ke industri halal, industri keuangan, dana-dana sosial, dan bisnis syariah.
”Kenapa kita harus memajukan industri halal? Karena, selama ini kita berkutat pada sertifikasi halal saja. Istilahnya, kita menjadi tulang stempel halal saja, baik untuk barang dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Ma’ruf Amin.
Indonesia, tambah Ma’ruf Amin, adalah konsumen produk halal terbesar di dunia. Namun, Indonesia belum termasuk jajaran produsen halal dunia. ”Oleh karena itu, kita tidak sekadar memberi sertifikat, tetapi kita ingin menjadi produsen halal terbesar di dunia,” ujarnya.
Di bidang ekonomi syariah, Ma’ruf Amin sebelumnya juga pernah mendapatkan penghargaan. Pada 5 Mei 2012, misalnya, Ma’ruf Amin yang saat itu masih menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia dianugerahi gelar doktor kehormatan atau honoris causa di bidang hukum ekonomi syariah oleh UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Kemudian, pada 24 Mei 2017, Ma’ruf Amin dikukuhkan sebagai Guru Besar Ekonomi Muamalat Syariah dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.