Reporter Alami Gejala Covid-19, Kantor Berita AP Tutup Sementara di Washington
Manajemen AP telah mengizinkan reporternya di kantor-kantor perwakilan di seluruh dunia, termasuk New York, London, Roma, dan Beijing, untuk bekerja dari rumah sebagai upaya untuk menjaga jarak dari kerumunan.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·3 menit baca
WASHINGTON DC, SABTU — Kantor berita Associated Press (AP) untuk sementara waktu menutup kantornya di Washington DC, AS, sejak Jumat (13/3/2020). Langkah ini dilakukan setelah salah satu reporternya memperlihatkan gejala Covid-19. Ia diperkirakan menjalin kontak langsung dengan orang yang diduga menjadi pasien Covid-19 dalam sebuah acara, pekan lalu.
Reporter AP tersebut merupakan salah satu dari ratusan wartawan yang hadir pada pertemuan tentang jurnalisme di New Orleans, AS. Salah satu peserta pertemuan belakangan dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani tes.
Selain reporter itu, salah satu rekannya di kantor AP di Washington DC juga memperlihatkan gejala yang sama. Manajemen AP memerintahkan kedua reporter itu untuk bekerja dari rumah, setidaknya hingga Selasa mendatang.
AP melaporkan, reporternya yang mengalami simtom tersebut adalah salah satu dari ratusan wartawan yang hadir dalam acara konvensi jurnalisme NICAR di New Orleans, AS, 5-8 Maret lalu. Panitia konferensi, Selasa malam, mengumumkan bahwa salah satu peserta acara dikonfirmasi positif terinfeksi virus penyebab Covid-19.
Setelah pengumuman panitia konferensi tersebut, manajemen AP memerintahkan wartawan yang hadir pada acara itu untuk bekerja dari rumah. Sejak Rabu lalu, seluruh karyawan di kantor AP di Washington DC juga diberi opsi untuk bekerja dari rumah.
Beberapa hari setelah hadir dalam konvensi jurnalisme NICAR, reporter AP tersebut jatuh sakit. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya mengadakan kontak langsung dengan orang yang diduga menjadi pasien Covid-19. Seorang reporter AP lainnya juga mengalami gejala sakit yang sama.
Melihat perkembangan yang ada, AP memutuskan menutup kantornya di Washington DC sebagai bentuk ”kehati-hatian yang sangat besar”.
Melihat perkembangan yang ada, AP memutuskan menutup kantornya di Washington DC sebagai bentuk ”kehati-hatian yang sangat besar”. Redaktur Pelaksana AP Sally Buzbee mengatakan, wartawan dan karyawan di kantor itu diminta untuk bekerja dari rumah hingga setidaknya Selasa mendatang.
Juru bicara AP, Lauren Easton, menambahkan, kantor AP tersebut akan dibersihkan total. Ia mengatakan, reporter AP yang hadir dalam konvensi jurnalisme NICAR saat ini tengah menunggu hasil tes, sedangkan seorang reporter AP lainnya akan menjalani tes.
Meski kantornya di Washington ditutup, AP menyatakan peliputan di Gedung Putih, politik, dan kampanye tetap berlanjut tanpa berhenti. Buzbee menyebutkan, operasionalisasi terkait hitungan hasil pemilihan pendahuluan (konvensi) serta operasionalisasi video dan audio juga telah diantisipasi akan terus berjalan normal.
Bagi kebanyakan orang, virus korona baru menyebabkan hanya simtom ringan atau sedang, seperti demam dan flu. Namun, bagi sebagian orang lainnya, khususnya orang lanjut usia dan orang yang memiliki gangguan kesehatan lain, virus tersebut bisa menyebabkan sakit parah, termasuk pneumonia.
Banyak pasien Covid-19 bisa sembuh. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang yang mengalami sakit ringan akan pulih dalam waktu sekitar dua pekan. Adapun orang yang mengalami sakit lebih parah bisa membutuhkan waktu tiga hingga enam pekan untuk pulih.
Manajemen AP juga telah mengizinkan reporternya di kantor-kantor perwakilan di seluruh dunia, termasuk New York, London, Roma, dan Beijing, untuk bekerja dari rumah sebagai upaya untuk menjaga jarak dengan kerumunan dan kontak sosial. Namun, kantor AP di Washington merupakan kantor pertama organisasi media itu yang ditutup secara penuh. (AP/REUTERS)