AS Perluas Larangan Perjalanan, Trump Dinyatakan Negatif Covid-19
Pemerintah Amerika Serikat memperluas larangan perjalanan dari wilayah Eropa dengan memasukkan Inggris dan Irlandia ke dalam daftar kebijakan. Ini setelah kasus infeksi Covid-19 di Inggris melonjak.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
WASHINGTON, MINGGU — Pemerintah Amerika Serikat, Sabtu (14/3/2020) waktu setempat, memutuskan untuk memperluas larangan perjalanan dari wilayah Eropa dengan memasukkan Inggris dan Irlandia ke daftar negara-negara dalam kebijakan itu.
Kebijakan tersebut diambil setelah kasus infeksi Covid-19 di Inggris melonjak disertai kasus kematian yang naik hampir dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari 24 jam sebelum akhir pekan ini.
Dalam pernyataannya di Washington, Presiden Donald Trump juga mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan pada perjalanan di AS, khususnya ke wilayah-wilayah yang sangat terpukul oleh wabah Covid-19.
”Jika Anda tidak harus bepergian, saya pun berpikir akan melakukan hal yang sama,” kata Trump.
Adapun di dalam kebijakan pembatasan perjalanan Eropa, warga AS, pemegang kartu hijau, dan lainnya masih diizinkan untuk pulang ke AS. Namun, mereka bakal disalurkan ke 13 bandara dan dikenakan pemeriksaan kesehatan dan selanjutnya bakal dikarantina.
Inggris dan Irlandia awalnya dikecualikan dalam kebijakan pembatasan perjalanan AS. Hanya 26 negara-negara di Uni Eropa yang dilarang masuk sementara ke AS sebelumnya.
Namun, Washington kemudian memperbarui aturan setelah jumlah kematian akibat wabah Covid-19 di Inggris menjadi 21 orang dan kasus infeksi terhadap warga menjadi 1.100 kasus dari sehari sebelumnya di angka 800 kasus.
Trump sendiri telah diuji kesehatannya dan dinyatakan negatif dari penyakit Covid-19. Hal itu dinyatakan tim dokter pribadinya. Hasil tes Trump itu dirilis Gedung Putih pada Sabtu malam.
Tes terhadap Trump dilakukan setelah dirinya diketahui menghabiskan waktu pada akhir pekan sebelumnya di klub pribadinya di Florida dengan setidaknya tiga orang yang sekarang dinyatakan positif Covid-19. Kekhawatiran sekaligus pernyataan sempat mengemuka apakah Trump terinfeksi atau tidak.
Gedung Putih juga mengumumkan bahwa pihaknya telah dan akan memeriksa suhu pada siapa saja yang berhubungan dekat dengan presiden dan Wakil Presiden Mike Pence sebagai tindakan pencegahan.
Seorang perwakilan dari kantor dokter Gedung Putih mengambil suhu anggota media yang berada di Gedung Putih untuk meliput kegiatan pernyataan pers atau jumpa pers. Seorang reporter dengan dugaan suhu tinggi tidak diizinkan masuk.
Pemerintah AS terus berjibaku dengan penanggulangan Covid-19. Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, negara bagian itu telah melaporkan kematian pertamanya dalam pandemi Covid-19 akhir pekan ini.
Pemerintah AS terus berjibaku dengan penanggulangan Covid-19. Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, negara bagian itu telah melaporkan kematian pertamanya dalam pandemi Covid-19 akhir pekan ini.
Korban meninggal diketahui adalah seorang perempuan berusia 82 tahun yang sebelumnya dirawat di sebuah rumah sakit. Cuomo mengungkapkan, perempuan itu dinyatakan meninggal pada Jumat di sebuah rumah sakit di New York City.
Lebih dari 500 warga New York secara resmi didiagnosis terinfeksi Covid-19. Namun, Cuomo menduga puluhan ribu warganya bisa saja telah terinfeksi. Jumlah sebenarnya atas warga yang terinfeksi penyakit tersebut di negara bagian itu tidak diketahui pasti karena pengujian masih dilakukan pada basis yang sangat terbatas.
Kematian di Italia
Dari Italia dilaporkan, jumlah kasus kematian baru akibat Covid-19 terus meningkat di Lombardy, wilayah yang paling parah dilanda wabah itu di Italia. Pejabat kesehatan Lombardy, Giulio Gallera, mengatakan ada 145 kematian baru pasien Covid-19 dibandingkan sehari sebelumnya.
Dilaporkan juga terdapat 1.064 pasien Covid-19 yang dirawat di RS Lombardy. Italia memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi di luar China, yakni dengan jumlah kasus yang melebihi 17.000 buah kasus.
Sementara itu, secara terpisah Pemerintah Spanyol mengumumkan kebijakan isolasi (lockdown) dalam kondisi darurat nasional selama dua pekan. Kebijakan itu diambil semata untuk memerangi peningkatan tajam kasus infeksi Covid-19.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez merinci hal-hal terkait kebijakan itu dan menyatakan hal tersebut sebagai tindakan luar biasa. Kebijakan tersebut diambil setelah otoritas kesehatan di Spanyol mengatakan pada Sabtu bahwa lebih dari 5.700 orang di negeri itu telah terinfeksi Covid-19.
Jumlah tersebut meningkat lebih dari tiga kali dalam tempo 24 jam. Masuk dalam kebijakan isolasi itu adalah penutupan restoran, bar, dan perusahaan komersial yang tidak penting.
Kebijakan penutupan tempat-tempat berkumpul warga juga diberlakukan Perancis. Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengatakan, Perancis menutup semua restoran, kafe, bioskop, dan toko-toko ritel yang tidak penting mulai dari hari Minggu ini. Tidak disebutkan sampai kapan kebijakan itu diberlakukan.
Namun, ditegaskan Philippe, toko kelontong, apotek, bank, dan layanan publik lainnya, termasuk transportasi, diizinkan tetap buka atau beroperasi.
Pemerintah Perancis sebelumnya telah memerintahkan penutupan semua sekolah, melarang pertemuan lebih dari 100 orang, dan menyarankan orang untuk membatasi kehidupan sosial mereka.
Philippe mengatakan, langkah-langkah itu tidak berjalan sesuai harapan. Lebih dari 4.500 kasus infeksi Covid-19 telah dikonfirmasi di negara ini, termasuk 91 kasus kematian di antaranya. (AP/REUTERS)