Pemerintah AS menyetujui suntikan dana senilai 25 miliar dollar AS untuk industri penerbangan dalam negeri. Pemerintah meminta dana publik tersebut dikompensasi dengan saham.
Oleh
Mahdi Muhammad
·4 menit baca
WASHINGTON, RABU — Perusahaan-perusahaan penerbangan terbesar di Amerika Serikat untuk sementara menyepakati suntikan dana dari pemerintah senilai 25 miliar dollar AS. Dana itu akan digunakan untuk membayar sekitar 800.000 pekerja di industri ini. Suntikan dana itu dibutuhkan industri penerbangan AS karena mereka terpaksa menghentikan 80-90 persen penerbangan mereka. Langkah itu menyusul penerapan kebijakan pembatasan mobilitas dan penutupan bandara di sejumlah negara akibat pandemi Covid-19.
Sebanyak 10 perusahaan penerbangan dalam negeri AS menerima suntikan dana ini, termasuk empat perusahaan yang terbesar, yaitu Delta Airlines, America Airlines, United Airlines, dan Southwest Airlines.
Presiden AS Donald Trump, dalam pernyataannya, Selasa (14/4) waktu setempat, berharap agar suntikan dana tersebut bisa membuat semua perusahaan penerbangan AS melewati periode waktu yang sangat sulit, terutama karena tidak disebabkan oleh permasalahan di dalam tubuh perusahaan itu sendiri.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan, dirinya akan terus mengupayakan berbagai kesepakatan dalam perjanjian tersebut untuk diselesaikan dan segera mengucurkan dana secepat mungkin.
Bulan lalu, Kongres AS menyetujui rencana stimulus keuangan senilai 2,2 triliun dollar AS untuk menyelamatkan perekonomian negara itu, di antaranya adalah bantuan keuangan senilai 25 miliar dollar AS untuk industri penerbangan agar mereka bisa membayar gaji dan tunjangan pegawai setidaknya hingga akhir September 2020.
Mnuchin menjelaskan, belum semua maskapai dalam negeri mendapatkan persetujuan untuk memperoleh bantuan keuangan dari pemerintah. Departemen Keuangan kini masih terus bekerja untuk meninjau permohonan beberapa maskapai penerbangan yang lebih kecil, industri kargo dan logistik hingga beberapa perusahaan kontraktor yang terkait dengan industri tersebut.
Beberapa orang petinggi industri penerbangan AS awalnya ragu-ragu untuk menerima suntikan dana itu karena khawatir akan terjadi nasionalisasi dengan masuknya kapital dari pemerintah. Namun, kerusakan yang terjadi pada kemampuan keuangan mereka akibat pandemi global ini membuat mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menegosiasikan kesepakatan-kesepakatan dengan Departemen Keuangan. Industri penerbangan membutuhkan bantuan pemerintah.
Suntikan dana dan kompensasi
Manajemen maskapai penerbangan American Airlines mengatakan, Departemen Keuangan telah menyetujui proposal bantuan mereka senilai total 5,8 miliar dollar AS, yang terdiri dari 4,1 miliar dollar AS dalam bentuk hibah dan sisanya, 1,7 miliar dollar AS dalam bentuk pinjaman dengan bunga rendah.
CEO American Airlines Doug Parker menyebut kepastian adanya suntikan dana Pemerintah AS sebagai kabar fantastis bagi perusahaannya. Dengan suntikan dana itu, menurut Parker, American Airlines memiliki sumber daya keuangan yang diperlukan untuk membantu mereka melewati krisis global ini.
Maskapai lain, Delta Airlines, mendapatkan suntikan dana total senilai 5,4 miliar dollar AS, yang terdiri dari 3,8 miliar dollar AS dalam bentuk hibah dan sisanya berupa pinjaman. Sementara manajemen maskapai Southwest Airlines berharap pemerintah menyetujui proposal dana mereka senilai lebih dari 3,2 miliar dollar AS, termasuk 2,3 miliar dollar AS di antaranya diberikan dalam bentuk tunai dan pinjaman tanpa jaminan. Dana 2,3 miliar itu akan digunakan manajemen untuk menggaji 60.000 karyawannya. Sementara sisa pinjaman akan dibayar dengan mencicil selama 10 tahun.
Manajemen berharap, dana tersebut sudah bisa mereka dapatkan pada pekan ini, meski sebelumnya Kongres menetapkan tanggal 6 April pekan lalu sebagai waktu dimulainya pembayaran oleh pemerintah.
Tenggat itu terlewati karena negosiasi antara para pihak berlangsung alot. Departemen Keuangan AS bersikeras bahwa suntikan dana itu hanya sebagian yang diberikan dalam bentuk dana cair atau tunai. Tidak hanya itu, Departemen Keuangan juga meminta agar manajemen maskapai memberikan kompensasi bagi para pembayar pajak dalam bentuk surat jaminan dengan total nilai 10 persen dari jumlah seluruh pinjaman.
Manajemen Delta menyatakan, Pemerintah AS akan mendapatkan surat jaminan sekitar 1 persen dari saham yang dimilikinya. Sementara manajemen Southwest akan memberikan surat jaminan senilai kurang dari 1 persen dari sahamnya. Yang lain tidak memberikan rincian.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan pada hari Selasa bahwa pendapatan penumpang akan turun 55 persen, atau 314 miliar dollar AS, pada 2020 karena pandemi.
Pandemi telah menyebabkan pembatalan sekitar 80 persen dari penerbangan maskapai AS termasuk banyak rute transatlantik.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) telah menghitung bahwa pendapatan industri penerbangan dari penumpang mengalami penurunan hingga 55 persen atau senilai 314 miliar dollar pada tahun ini. CEO Southwest Gary Kelly mengatakan, melihat situasi sekarang, industri penerbangan dunia tidak akan bisa bangkit dalam sekejap. ”Tahun depan akan bangkit. Perlahan,” katanya. (AP/AFP)