Filipina memperpanjang kebijakan karantina untuk memastikan warga disiplin tinggal di rumah saja dan menjaga jarak. Jika tidak disiplin, akan diberlakukan darurat militer.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
MANILA, JUMAT — Untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperpanjang kebijakan karantina hingga 15 Mei mendatang. Namun, perpanjangan ini hanya akan berlaku di ibu kota Manila dan kota-kota lain yang memiliki kasus positif korona tinggi. Sementara kebijakan karantina di kota-kota lain dengan kasus positif korona rendah akan segera dicabut secara bertahap. Setelah dicabut, warga boleh kembali bekerja dan seluruh aktivitas komersial diaktifkan kembali.
Juru bicara kepresidenan, Harry Roque, Jumat (24/4/2020), menjelaskan, Duterte menyetujui rekomendasi tim panel krisis yang menyebutkan jumlah kasus positif korona di Manila mencapai 70 persen dari total 6.981 kasus di seluruh Filipina. Kasus positif korona mulai bertambah sejak awal Maret. Duterte lalu memberlakukan kebijakan karantina di Pulau Luzon, di dalamnya termasuk Manila, yang berpenduduk 12 juta orang.
Kebijakan karantina itu menyebutkan, warga hanya boleh keluar rumah untuk bekerja dan membeli kebutuhan makanan serta obat-obatan. Di beberapa wilayah, masih banyak orang yang keluar rumah karena terpaksa bekerja. Selain itu, polisi juga kerap dilaporkan membubarkan orang-orang yang menonton pertandingan tinju. Puluhan ribu orang sudah diberikan peringatan atau ditahan karena masih keluyuran di luar rumah tanpa alasan jelas.
Selain memperpanjang kebijakan karantina, Duterte juga mengancam akan menyatakan negara dalam status darurat militer jika masih saja ada warga yang tidak patuh. ”Saya hanya minta warga disiplin. Kalau tidak mau, polisi dan tentara yang akan ambil alih. Mereka yang akan memastikan warga patuh menjaga jarak dan jam malam. Terserah mau pilih yang mana,” kata Duterte.
Duterte juga akan menindak tegas jika gerilyawan komunis mengganggu distribusi bantuan kemanusiaan bagi warga Filipina yang terdampak kebijakan karantina. ”Saya ingatkan ke semuanya, saya sudah siagakan tentara dan polisi. Saya akan menyatakan darurat militer dan tidak akan saya cabut lagi,” kata Duterte.
Ancaman pemberlakuan darurat militer seperti itu sering diucapkan Duterte. Ia pernah memberlakukan darurat militer di Mindanao untuk menghadapi kelompok militan yang terinspirasi kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah yang mengepung kota Marawi. (REUTERS)