Kloter Terakhir WNI Kru Kapal Pesiar Jerman Tiba di Tanah Air
Repatriasi warga negara Indonesia dari sejumlah negara di tengah pandemi Covid-19 menjadi satu hal yang penting. Terlebih pemulangan mereka dilakukan menjelang Idul Fitri.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
BERLIN, SENIN — Kloter terakhir yang membawa 238 warga negara Indonesia awak kapal AIDA dari Bandar Udara Frankfurt, Jerman, telah tiba di Jakarta, Senin (18/5/2020) siang. Dengan demikian, total 1.694 WNI yang menjadi anak buah kapal AIDA Jerman telah dipulangkan ke Tanah Air.
Para ABK kapal pesiar AIDAbella dan AIDAblu itu diterbangkan dari Frankfurt menggunakan pesawat carter Condor, Minggu (17/5/2020). Direktur Brand Emergency Response AIDA Cruises Phlilipp Heidmann menyebutkan bahwa pemulangan ini merupakan repatriasi terakhir kru kapal AIDA ke Indonesia.
”Hari ini adalah gelombang pemulangan terakhir. Jumlah total kru dari Indonesia yang sudah direpatriasi selama pandemi Covid-19 ini sebanyak 718 kru,” kata Philipp.
Sebelum terbang dari Frankfur, para ABK itu tiba di Pelabuhan Hamburg, Steinwerder Cruise Center, Jumat (15/5/2020) pagi, setelah berlayar selama 10 hari dari Tenerif, Kepulauan Kanaria, dekat Maroko.
Mereka berada di Tenerif selama lebih kurang dua bulan. Dari pelabuhan Hamburg, mereka diberangkatkan menggunakan enam bus ke bandara Frankfurt pada Minggu (17/5/2020) dini hari.
Pejabat Pensosbud KBRI Berlin, Hannan Gazali, melaporkan, persiapan kepulangan para kru kapal AIDA ini dikoordinasikan intensif oleh seluruh Perwakilan RI di Jerman.
Menurut dia, koordinasi rencana pemulangan dengan pihak perusahaan serta otoritas terkait di Jerman dan di Indonesia dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin.
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Frankfurt bertugas terutama untuk mengoordinasikan teknis repatriasi dengan otoritas terkait di Bandara Frankfurt.
Sementara KJRI Hamburg mengoordinasikan kedatangan para kru di Pelabuhan Hamburg serta keberangkatan menuju Bandara Frankfurt bersama pihak perusahaan.
”Alhamdulillah, koordinasi kita lancar. Masing-masing menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Ketiga perwakilan juga melakukan pendampingan sejak kru diberangkatkan dari Hamburg sampai mereka diterbangkan ke Indonesia,” ujar Arif Havas Oegroseno, Duta Besar RI di Berlin.
Oegroseno juga menambahkan bahwa sampai dengan pemulangan pada hari Minggu kemarin, total WNI kru kapal pesiar Jerman yang sudah dipulangkan ke Indonesia berjumlah 1.694 orang.
Dijadwalkan para kru tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Senin (18/5/2020) sore. Setibanya di Jakarta, mereka akan menjalani standar prosedur penanganan Covid-19 yang diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Setelah selesai menjalani protokol keamanan Covid-19, mereka akan diterbangkan kota asal mereka, yakni Denpasar, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Bandar Lampung, dan Palembang.
Para kru sangat gembira dapat pulang sekitar seminggu sebelum Lebaran ini. Kadek, kru asal Bali, menyebutkan, ibunya selalu mengkhawatirkan kondisinya, apalagi di masa pandemi ini. Kepulangan ini bisa menjadi penawar kerisauan ibunya selama ini.
Lain lagi dengan Wibowo yang bekerja sebagai chef. ”Campur aduk rasanya. Ada senang dan ada galaunya juga. Senang karena bisa merayakan Lebaran bersama istri dan anak di Jakarta. Galau karena habis Lebaran akan sering cek handphone menunggu pesan masuk dari AIDA untuk dipanggil kerja kembali. Mudah-mudahan wabah ini cepat berlalu,” ungkapnya.
Rata-rata para kru asal Indonsia memiliki kesan positif terhadap AIDA. Lebih dari separuh mereka yang dipulangkan di kloter terakhir ini bekerja di bagian makanan dan minuman (food and baverages). Selebihnya bekerja di bagian hotel, pertokoan (gallery), elektronika dan mesin, serta fasilitas manajemen.
Mereka mengaku bahwa suasana akrab terjalin di antara para kru termasuk dengan dari kru dari negara lain. Bahkan, ada di antara mereka yang menemukan jodohnya selama bekerja di AIDA.
Contohnya, Sulistiani atau Ami yang menikah dua tahun lalu dengan rekan kerja satu kapalnya, Thomas, yang berkewarganegaraan Jerman. Pada repatriasi ini, Thomas juga ikut pulang bersama Ami ke Makassar.
Ada juga Maulana yang menemuan tambatan hastinya, seorang warga Jerman, Kim. Ia berharap September nanti setelah situasi kembali normal ia bisa segera menikahi Kim.
Sebelum masuk ke ruang tunggu keberangkatan, ungkapan gembira para kru terlepaskan. ”Terima Kasih AIDA, terima kasih KBRI, Indonesia kami pulang, makan bakso bentar lagi. Makan pecel ayam, pulang, pulang,” teriak mereka mereka bahagia.(*/ADH)