Anak-anak Khashoggi Memaafkan Para Pembunuh Ayahnya
Para pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi telah dijatuhi hukuman mati. Tapi, anak-anak Khashoggi telah memaafkan para pembunuh ayahnya.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
DUBAI, JUMAT – Keluarga kolumnis Washington Post yang terbunuh, Jamal Khashoggi (59), menyatakan bahwa mereka telah memaafkan para pembunuh Khashoggi. Ini memberikan penangguhan secara hukum pada lima agen pemerintah yang dijatuhi hukuman mati karena dinyatakan bersalah telah membunuh Khashoggi.
“Kami, anak-anak sang martir Jamal Khashoggi, mengumumkan bahwa kami memaafkan mereka yang membunuh ayah kami dan kami mengharap pahala dari Allah SWT,” tulis salah seorang putra Khashoggi, Salah Khashoggi, di Twitter.
Salah Khashoggi yang tinggal di arab Saudi dan telah menerima kompensasi finansial dari pengadilan kerajaan Arab Saudi atas pembunuhan ayahnya, menjelaskan bahwa pengampunan diberikan kepada para pembunuh ayahnya di akhir-akhir bulan suci Ramadan sejalan dengan tradisi Islam untuk saling maaf memaafkan.
Sikap berbeda
Akan tetapi, menanggapi sikap anak-anak Khashoggi itu, tunangan Khashoggi yang orang Turki menyebut bahwa “tidak seorangpun” memiliki hak untuk memaafkan para pembunuh Khashoggi.
“Penyergapan dan pembunuhhan Khashoggi yang keji tidak memiliki batasan undang-undang dan tidak seorangpun yang memiliki hak untuk mengampuni pembunuhnya. Saya dan yang lainnya tidak akan berhenti sampai mendapatkan #JusticeForJamal,” tulis tunangannya Khashoggi, Hatice Cengiz di Twitter.
“Pembunuhnya berasal dari Arab Saudi dengan persiapan untuk memancingnya, menyergapnya, dan membunuhnya... Kami tidak akan memaafkan pembunuhnya ataupun yang memerintahkan pembunuhan itu,” tambah Hatice.
Pengumuman anak-anak Khashoggi itu sudah diperkirakan akan muncul karena pengadilan Arab Saudi tetap membiarkan peluang penangguhan hukuman tetap terbuka. Keputusan penangguhan hukuman akan diambil pada Desember nanti. Hal ini sejalan dengan temuan pemerintah Arab Saudi yang menyatakan bahwa Khashoggi terbunuh secara tidak sengaja dalam perkelahian dengan agen pemerintah yang memaksanya untuk kembali di Arab Saudi.
Sebelum terbunuh, Khashoggi menulis sejumlah kolom tentang putera mahkota Arab Saudi dengan kritis untuk Washington Post. Ia telah tinggal di pengasingannya di Amerika Serikat selama setahun ketika Putera Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menindak keras aktivis HAM, penulis, dan pengkritik perangnya di Yaman.
Pada Oktober 2018, satu tim yang terdiri dari 15 agen pemerintah Arab Saudi diturunkan ke Turki untuk menemui Khashoggi di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul. Khashoggi mengira para agen itu adalah pegawai pemerintah yang membawakan beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk menikahi tunangannya yang berkewarganegaraan Turki. Sekelompok agen Arab Saudi itu terdiri dari dokter forensik, petugas intelijen dan keamanan, serta beberapa orang yang bekerja di kantor putera mahkota.
Para pejabat Turki menduga Khashoggi dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong dengan gergaji. Jenazah Khashoggi hingga kini tidak ditemukan. Turki, saingan Arab Saudi, tampaknya menyadap Konsulat Arab Saudi di Istanbul dan telah membagikan rekaman suara pembunuhan Khashoggi dengan beberapa pihak termasuk badan intelijen AS, CIA.
Ketika pembunuhan mengerikan itu terjadi, tunangan Khashoggi menunggunya di luar gedung. Kasus ini memicu kecaman keras dunia terhadap Pangeran Mohammed bin Salman.
Putera mahkota berusia 34 tahun itu membantah terlibat. Namun, intelijen AS mengatakan bahwa operasi seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuannya dan Senat AS telah menyalahkan putera mahkota atas pembunuhan itu.
Pada awalnya, jaksa Arab Saudi menawarkan perubahan catatan atas apa yang terjadi. Tapi, tekanan internasional dan Turki yang keras mereka akhirnya menetapkan penjelasan bahwa Khashoggi telah dibunuh oleh agen Arab Saudi dalam operasi yang didalangi oleh dua pembantu utama putera mahkota saat itu. Tapi, keduanya tidak terbukti bersalah dalam persidangan.
Selain menjatuhi hukuman mati pada lima orang tersangka, tahun lalu pengadilan Arab Saudi menyimpulkan bahwa tiga orang lainnya diketahui bersalah karena menutupi pembunuhan itu dan dijatuhi hukuman penjara gabungan 24 tahun. Secara keseluruhan ada 11 orang yang dibawa ke meja hijau di Aran Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi ini.
Media Arab News berusaha mengklarifikasi bahwa pengumuman yang disampaikan oleh anak-anaknya Khashoggi dapat menghindarkan para pembunuh Khashoggi dari eksekusi namun tidak berarti mereka akan bebas dari hukuman.
Dalam wawancara pada program “60 Minutes” CBS, Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, dirinya “bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin di Arab Saudi.” Tapi, ia bersikeras bahwa dirinya tidak mengetahui operasi pembunuhan tersebut dengan menyebut bahwa ia tidak bisa memantau dengan dekat jutaan pegawai pemerintah.(AP/AFP/ADH)