Penyebaran Covid-19 dari Pelancong Tinggi, New York Perketat Pintu Masuk
Pemerintah Kota New York mewajibkan pelancong mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari. Bila melanggar, mereka dikenai denda hingga 10.000 dollar atau setara Rp 145 juta.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
NEW YORK, KAMIS — Pemerintah Kota New York, Amerika Serikat, mendirikan beberapa pos pemeriksaan di titik utama pintu masuk ke kota untuk mengendalikan penyebaran virus korona baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.
Pos itu juga akan mendata para pelancong yang masuk agar paham dan patuh kebijakan karantina. Para pelancong yang menolak akan dikenai denda uang yang cukup besar.
Tindakan itu diambil setelah data dari otoritas kesehatan setempat menunjukkan bahwa 20 persen kasus baru yang terjadi di ”Big Apple”, julukan bagi New York, berasal dari para pelancong.
Wali Kota New York Bill De Blasio ketika mengumumkan kebijakan baru itu, Rabu (5/8/2020), mengatakan, warga lokal telah menunjukkan kedisiplinan tinggi selama beberapa bulan ini. Kerja keras dan kedisiplinan seluruh pihak di kota tidak boleh dirusak dengan rendahnya kedisiplinan pelancong atau pelaju.
”Kami tidak akan membiarkan kerja keras kami berlalu dan akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menjaga warga New York tetap aman dan sehat,” katanya.
Kebijakan itu membuat pelancong dari 35 negara bagian di seluruh AS, termasuk Florida dan Texas, diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah atau tempat tinggal masing-masing ketika tiba di New York.
Setibanya di New York, melalui berbagai jalur, petugas akan menyodorkan sebuah formulir yang wajib diisi setiap pendatang. Formulir itu berisi alamat tempat tinggal dan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat. Bila menolak mengisi, mereka akan dikenakan denda 2.000 dollar AS atau setara Rp 29 juta.
Bila pelancong diketahui melanggar isolasi mandiri, pemerintah menjatuhkan denda 10.000 dollar AS atau setara Rp 145 juta.
De Blasio menyatakan, pemerintah dan otoritas keamanan akan mengoperasikan titik-titik pemeriksaan di sejumlah lokasi, termasuk jembatan yang menghubungkan New York dengan wilayah lain mulai Kamis (6/8/2020).
Dr Ted Long, otoritas kesehatan yang mendapat tugas dalam program pelacakan warga selama pandemi Covid-19, mengatakan, ketika pelancong mengisi formulir pendaftaran, pemerintah akan menawarkan beberapa jenis bantuan, mulai dari penyediaan makanan, bantuan pengobatan, dan hubungan langsung dengan dokter. Bahkan, pemerintah membantu jika pelancong membutuhkan penginapan.
New York menjadi pusat pandemi ketika Covid-19 mulai menyebar di AS pada Maret dan April. Tingkat kematian pada bulan itu mencapai ribuan orang per hari, terutama didominasi oleh kelompok manula.
Berdasarkan data Universitas John Hopkins, hingga saat ini, jumlah kematian di New York mencapai 32.754 jiwa dari total 158.171 kasus kematian di AS. Jumlah pasien Covid-19 yang tengah dirawat hampir menyentuh angka 90.000 orang.
Dibandingkan dengan Maret dan April, pada Agustus ini angka kematian di New York menurun. Dalam tiga hari terakhir, De Blasio menyatakan, tidak ada kematian warganya akibat Covid-19. Tingkat infeksi juga sudah berada di bawah 3 persen selama delapan pekan terakhir.
Kondisi lapangan
Namun, kebijakan yang baru diumumkan oleh De Blasio berbeda pelaksanaannya di lapangan. Beberapa lembaga yang disebut akan bekerja sama dengan pemerintah belum mendapatkan pemberitahuan apa pun terkait keterlibatan mereka.
Dikutip dari The New York Times, juru bicara Otoritas Pelabuhan, otoritas yang mengoperasikan semua titik penyeberangan air di kota itu, pengumuman kebijakan oleh De Blasio mengejutkan mereka.
Juru bicara menyatakan, lembaga mereka tidak tahu apakah titik penyeberangan mana yang akan difokuskan untuk pemeriksaan. Mereka juga mengaku tidak memiliki rencana terinci soal ini.
Hal senada juga diungkapan otoritas transportasi kota New York. Juru bicaranya menyebutkan bahwa mereka tidak diberi tahu oleh pemerintah, terowongan dan jembatan mana yang akan menjadi titik perhatian.
Juru bicara De Blasio, Laura Feyer, beralasan bahwa pemerintah kota tidak akan mengeluarkan detail rencana mereka agar para pelancong yang menggunakan kendaraan bermotor tidak mencari jalan lain untuk masuk ke New York. (REUTERS/AFP)